Korban Virus Corona Lampaui 30 Ribu Orang, Kota “Asal Wabah” Wuhan Mulai Didatangi

Korban virus corona yang meninggal di seluruh dunia, sekarang sudah melampaui 30 ribu orang. Ironisnya, kota yang menjadi biang munculnya virus mematikan tersebut, Kota Wuhan Chinan justru mulai didatangi ribuan orang.

Dua negara besar, AS dan Prancis masing-masing melaporkan 2.000 kematian, sementara Spanyol mengalami hari paling mematikan, dengan 832 korban meninggal dunia. Data tersebut berdasarkan statistik Universitas Johns Hopkins.

Sedangkan Italia, yang telah mengalami lebih dari 10 ribu kematian, mencapai sepertiga dari total kematian global. Sementara Kota Wuhan, kota yang pertama kali memunculkan wabah virus corona pertama kali, akhir tahun lalu, secara bertahap mulai dibuka kembali setelah nyaris diisolasi sepenuhnya selama beberapa bulan. Ribuan orang mulai berdatangan ke kota Provinsi Hubei itu, Sabtu (28/3/2020).

Kini ada lebih dari 660 ribu kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Jumlah kasus yang dikonfirmasi di AS naik menjadi 115 ribu pada Sabtu (28/3/2020). AS menjadi negara dengan kasus terbanyak, Jumat (27/3), ketika melampaui 100 ribu.

New York, dengan lebih dari 52 ribu kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 700 kematian, merupakan wilayah dengan aktivitas COVID-19 terbanyak di AS.

Untuk membantu meringankan sistem layanan kesehatan Kota New York yang kewalahan akibat pandemi virus corona, Angkatan Laut AS mengirim sebuah kapal rumah sakit ke Pelabuhan New York untuk membantu merawat para pasien non-virus corona.

Presiden AS Donald Trump melakukan perjalanan ke Norfolk, Virginia, Sabtu (28/3) untuk melepas kapal USNS Comfort. Kapal itu, dengan 1.200 tentara di dalamnya, akan tiba di New York Senin (30/3). Kapal itu akan menyediakan hingga 1.000 tempat tidur untuk merawat pasien.

Dalam pidatonya di Virginia, Trump mengatakan Kapal USNS Comfort merupakan “pesan harapan dan solidaritas seberat 70 ribu ton untuk warga New York, tempat yang saya kenal dengan baik. Tempat yang saya cintai.”

Trump juga mengatakan dia mempertimbangkan untuk memberlakukan karantina di negara bagian New York, New Jersey dan Connecticut, yang terkena dampak besar dari COVID-19. Tapi dia mengurungkan langkah itu Sabtu malam (28/3), dan kemudian mendesak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS untuk mempertimbangkan “peringatan perjalanan keras” bagi tiga negara bagian itu.

Wakil Presiden Mike Pence mencuit CDC menganjurkan warga di tiga negara bagian itu untuk membatasi perjalanan non-esensial selama 14 hari untuk meredam perebakan virus korona. (vm/ft/voa/koranbanjar.net)