BANJAR, KORANBANJAR.NET – Dua jenis kabel listrik yang diduga milik PLN dan Telkom dengan posisi menggantung rendah di sepanjang Jalan A Yani, Desa Tambak Anyar Ulu, Kecamatan Martapura Timur dan Desa Sungai Baung Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, sangat dikeluhkan warga karena mengganggu aktivitas warga setempat.
Saat ditemui koranbanjar.net, Sabtu (9/2/2019), Siti Ainun, warga Desa Tambak Anyar Ulu, mengatakan, kondisi kabel menggantung yang melintas di depan rumah warga dan gang di samping rumahnya itu sudah berlangsung selama lebih dari 3 bulan yang lalu.
“Ini sangat berbahaya dan mengganggu masyarakat sekitar karena membuat akses jalan gang disamping rumah saya jadi terhalang. Selain itu kabel juga menghalangi tempat parkir mobil truk milik suami saya di halaman rumah,” ujarnya kepada koranbanjar.net.
Ainun menceritakan, untuk mengatasinya, sementara ini warga setempat mengambil inisiatif sendiri dengan mengikat kabel tersebut pada kabel lain yang posisinya lebih tinggi.
“Warga hanya bisa mengikat kabel tersebut pada kabel lainnya dan menyangganya dengan kayu,” cerita Ainun.
Mirip dengan apa yang dirasakan warga Desa Tambak Anyar Ulu, Amat (40), warga Desa Sungai Baung, mengatakan, kondisi kabel yang menggantung rendah di desanya sudah berlangsung selama 7 bulan lalu.
“Saya sudah melaporkan kondisi kabel tersebut kepada petugas PLN ketika sedang bertugas di sekitar rumah, tapi mereka menjawab bukan tugas dan bidang mereka,” kata Amat.
Dirinya berharap keberadaan kabel yang membentang sangat rendah tersebut bisa segera ditangani petugas terkait, agar tidak menimbulkan kekhawatiran.
“Keberadaan kabel yang berjuntai rendah seperti ini sangat mengganggu, makanya warga menyangganya dengan sebilah bambu,” keluhnya.
Menurut Amat, kabel yang terbentang cukup rendah di depan rumahnya adalah milik PLN, sedangkan kabel yang terbentang rendah di seberang jalan rumahnya adalah milik Telkom.
“Kabel yang besar dengan tiga lilitan itu milik PLN, sedangkan kabel yang kecil itu milik Telkom,” ungkapnya. (fia/dny)