Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Komisi IV Pelajari Kendala Tatap Muka di Masa Pandemi

Avatar
307
×

Komisi IV Pelajari Kendala Tatap Muka di Masa Pandemi

Sebarkan artikel ini

KUNJUNGAN – DPRD Kalsel melakukan kunjungan kerja ke Tabalong.

Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berdampak terhadap dunia pendidikan. Hal ini menjadi perhatian Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

TABALONG, koranbanjar.net –
Setelah sebelumnya melakukan kajian penanganan dampak Covid-19 ke Daerah Istimewa Yogjakarya pada bulan Desember 2020 lalu, kini giliran SMA Negeri 2 Tanjung Kabupaten Tabalong didatangi Komisi IV DPRD Kalsel pada pagi Senin, (11/01/2021)

Dikemukakan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, H. Iberahim Noor, S.E., bahwa tujuan rombongan berkunjung ke SMA Negeri 2 Tanjung adalah untuk mempertajam kajian terhadap sistem pendidikan di SMA Negeri 2 Tanjung yang direncanakan melaksanakan kegiatan tatap muka.

Setelah sebelumnya melaksanakan proses belajar-mengajar menggunakan sistem online, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tanjung, H. Hidayat, S.Pd. menjelaskan bahwa pihaknya menemukan banyak sekali kendala dalam prosesnya.

“Kendala ini berkaitan dengan kondisi siswa dan siswi di antaranya ada beberapa yang tidak memiliki perangkat penunjang (laptop/gawai pintar), selain itu juga kondisi geografis yang beragam di Kabupaten Tabalong mengakibatkan ada beberapa wilayah yang masih belum secara sempurna terpapar sinyal (internet),” tambah H. Hidayat, S.Pd.

Pembelajaran tatap muka yang semula direncanakan dilaksanakan awal tahun 2021 oleh SMA Negeri 2 Tanjung ini ternyata masih terkendala oleh surat edaran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang mengimbau untuk tidak buru-buru menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dikarenakan adanya peningkatan kasus Covid-19 di beberapa wilayah.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi, S.P., yang juga ikut berhadir dalam kegiatan tersebut mengemukakan bahwa secara pribadi pun ia menganggap bahwa pembelajaran tatap muka lebih efektif dibandingkan dengan sistem daring jika dilihat dari sisi keterbatasan yang ada, “Namun kondisi Covid-19 yang masih mengalami naik turun kasus, terlebih Kalimantan Selatan sempat menjadi 10 besar persebaran Covid-19 mengakibatkan perlu adanya pertimbangan lagi,” ujar Firman Yusi yang juga alumni SMA Negeri 2 Tabalong lulusan tahun 1993 ini.

Selanjutnya, dijelaskan Firman Yusi kembali bahwa hasil-hasil yang didapatkan dalam pertemuan ini akan coba dikomunikasikan serta dikoordinasikan ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel. (yon/sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh