Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
DPRD Kalsel

Komisi III DPRD Kalsel Tinjau Progres Pembangunan Jembatan Penghubung Batola dan Kabupaten Banjar

598
×

Komisi III DPRD Kalsel Tinjau Progres Pembangunan Jembatan Penghubung Batola dan Kabupaten Banjar

Sebarkan artikel ini
Komisi III DPRD Kalsel dan mitra terkait melakukan peninjauan pembangunan jembatan penghubung antar dua kabupaten, yakni Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar, Jumat (15/9/2023). (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)
Komisi III DPRD Kalsel dan mitra terkait melakukan peninjauan pembangunan jembatan penghubung antar dua kabupaten, yakni Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar, Jumat (15/9/2023). (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang membidangi infrastruktur dan pembangunan melakukan peninjauan pembangunan jembatan penghubung antar dua kabupaten, yakni Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar, Jumat (15/9/2023).

BARITO KUALA, koranbanjar.netPeninjauan ke titik pembangunan jembatan itu dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, H Sahrujani bersama rombongan dan mitra terkait guna memastikan progresnya.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kami hari ini melaksanakan monitoring pembangunan jembatan yang menjadi penghubung dua kabupaten yaitu Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar di Kecamatan Jejangkit yang menjadi program kerja Pemerintah Daerah,” jelasnya.

Dirinya mengatakan sejauh ini progresnya sudah mencapai apa yang diinginkan dan Politikus Partai Golkar itu berharap jembatan penghubung itu bisa selesai sebelum akhir Desember 2023 sebelum masa anggaran murni habis.

“Untuk memperlancar mobilitas dan transportasi masyarakat guna menunjang perekonomian masyarakat di dua Kabupaten agar lebih berkembang lagi,” tandasnya.

Sementara, Pihak PUPR Provinsi Kalsel Hariyadi mengatakan hal serupa, menurutnya jembatan ini sudah harus bisa beroperasi sebelum Desember 2023 sesuai kontrak pembangunan yang ada.

“Kami usahakan sebelum masa kontrak habis, lebih cepat lebih baik. Walaupun ada beberapa kendala seperti mobilisasi material cukup sulit dan harus bertahap, tapi tidak menjadi hambatan serius,” kata Hariyadi.

Masyarakat setempat, Mirna mengatakan sangat bersyukur dengan adanya pembangunan jembatan penghubung antar dua kabupaten tersebut.

Ia berharap ke depan setelah jembatan ini, ukuran jalan juga mendapat perhatian pemerintah sehingga lebih luas lagi. (Bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh