Tak Berkategori  

Klarifikasi Ricuh Laga Perseka, Askab PSSI HSS Meminta Maaf

KANDANGAN, koranbanjar.net – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) meminta maaf atas insiden kericuhan di laga Perseka melawan Persetala, Minggu (18/8/2019) lalu. Pihaknya siap dengan keputusan komdis Asosiasi Provinsi (Asprov) Kalsel. Namun putusan diharap bersifat adil, obyektif dengan fakta-fakta lapangan.

Hal itu disampaikan dalam konferensi pers Askab PSSI HSS, Selasa (27/8/2019) siang, yang bertujuan mengklarifikasi atas viralnya video kericuhan di laga pekan ke 5 Liga 3 Asprov PSSI Kalsel, di Stadion 2 Desember, Kandangan.

Ketua Askab PSSI HSS Mauladiani mengatakan, konferensi pers bertujuan memberikan klarifikasi atau meluruskan informasi terkait viralnya video yang tersebar, yang telah membuat resah masyarakat banyak.

Selaku penyelenggara pertandingan, ia meminta maaf kepada semua masyarakat atas insiden tersebut.

“Kami selaku panitia penyelenggara memiliki banyak kekurangan dalam menyelenggarakan pertandingan itu. Akan tetapi kami sudah berupaya maksimal dengan melengkapi syarat-syarat yang diminta sehingga terlenggaranya laga tersebut,” ucapnya kepada media di sebuah rumah makan Jalan Al Falah, Kandangan.

Penyelenggaraan pertandingan, menurutnya, berjalan sebagaimana mestinya. Terbukti dua laga kandang Perseka sebelumnya terlaksana lancar.
Mengenai pengamanan pertandingan, pihaknya juga sudah mengurus izin keramaian.

Termasuk permohonan personil keamanan di lapangan, untuk kegiatan tersebut dimintakan ke Polres HSS untuk setiap laga kandang Perseka.

Pergelaran liga dilaksanakan sejak tanggal 21 Juli hingga 25 Agustus 2019 dan saat ini sudah memasuki putaran kedua atau babak akhir.

“Terkait insiden laga antara Perseka dan Persetala, kami menyerahkan seluruhnya untuk ditangani Komisi Disiplin (Komdis) Asprov Provinsi Kalimatan Selatan (Kalsel),” ucapnya.

Dipaparkannya, semua pihak tentu tidak menginginkan kejadian tersebut. “Kejadian ricuh itu di luar dugaaan dan sedari awal selalu diingatkan ke tim untuk dihindari,” jelasnya.

Diungkapkan, mediasi sudah dilakukan oleh kedua belah pihak melalui kepolisian setempat.

“Mediasi tersebut dilakukan untuk tim maupun official. Bahkan tim Perseka maupun Persetala sempat berfoto bersama usai tanding. Namun dalam mediasi tersebut tidak sempat dibuat berita acara secara tertulis, karena memang sebelum kericuhan, baik antara Perseka maupun Persetala tidak ada persoalan,” ungkapnya.

Sementara Pelatih Perseka Ahmad Rizani mengatakan, atas nama pribadi dan tim Perseka juga mengucapkan mohon maaf kepada semua tim, official, maupun pengurus Persetala.

Kronogis di lapangan dipaparkan Coach Zani, dalam perebutan bola dipicu adanya gerakan tambahan dari salah satu pemain Persetala berupa sikutan kepada pemain Perseka.

“Hal itulah yang kemudian kami duga sebagai pemicu awal terjadinya insiden yang meluas, di menit ke 86 atau empat menit sebelum berakhirnya pertandingan tersebut,” ucapnya.

Pihaknya juga siap untuk menerima putusan dari Komisi Disiplin Asprov PSSI Kalsel, dengan harapan putusan tersebut hendaknya dapat bersifat adil dan tetap obyektif berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

“Jadi kami harapkan melalui keterangan dan klarifikasi yang kami sampaikan ini bisa berdampak baik. Juga untuk meluruskan info-info yang beredar selama ini. Dan sekali lagi mewakili Ketua Perseka Erick Pangestu, kami memohon maaf atas insiden yang terjadi dalam pertandingan tersebut,” tutupnya. (yat)