Kisah Penjual Cilok di Banjarmasin, Beromzet Ratusan Ribu Rupiah

Amat, Penjual Cilok di Jalan Lingkar Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin. (Foto: Koranbanjar.net)
Amat, Penjual Cilok di Jalan Lingkar Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin. (Foto: Koranbanjar.net)

Kisah tentang seorang penjual cilok bernama Amat, warga Simpang Limau, Kelayan B, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Dalam penuturannya kepada media ini saat ditemui di tempat jualannya di Jalan Lingkar Dalam Banjarmasin, Amat mengaku berjualan cilok dari tahun 2018 sebelum virus covid-19 melanda Kalimantan Selatan, Rabu (23/11/2022).

“Baru aja mas, dari tahun 2018,” katanya.

Namun meskipun baru beberapa tahun berjualan cilok, Amat mengungkapkan hasilnya sangat menjanjikan.

“Dalam satu hari hasil penjualannya mencapai 750 sampai 800 ribu, paling sedikit 500 ribu,” ungkap Amat sembari melayani pembeli yang notabene penggemar cilok.

Mengapa ciloknya selalu laris manis selama ini padahal kata Amat dirinya baru menggeluti profesi ini tanpa ada pengalaman sebelumnya.

“Belum pernah jualan cilok sebelumnya, jadi cuman melihat di youtube aja, bagaimana cara membuat cilok,” akunya.

Lanjut diceritakannya, karena belum ada pengalaman, pertama kali berjualan, ciloknya hancur tak karuan bentuknya.

“Jadi awal pertama berjualan, hanya laku pada waktu itu 20 bijian, sisanya dibuang,” kenangnya.

Adanya kegagalan pertama itu, Amat tak menyerah dan terus mencoba bagaimana cara mengolah cilok yang baik dan enak.

Akhirnya ketekunan Amat dan pantang menyerahnya membuahkan hasil, cilok miliknya utuh tidak hancur dan rasanya pun lumayan enak, terbukti penggemar cilok dari manapun berdatangan membeli cilok olahan tangannya.

Dibalik rasa cilok yang terbuat dari kanji ini, ada rasa yang luar biasa menambah nikmat cilok ini ketika dimakan, yaitu bumbu kacangnya.

“Setiap orang yang membeli cilok ke sini alhamdulillah selalu mengatakan bumbu kacangnya nyaman dan kental,” ucap Amat.

Cilok yang dijual per 3 biji 1000 rupiah ini rasanya betul-betul kenyal, ukurannya kecil pas buat camilan yang tidak ingin makan berat.

Pelanggannya bukan hanya dari kalangan masyarakat biasa, penggemar cilok Amat ada yang berasal dari kalangan pemerintah.

“Termasuk polisi, pegawai bank, pegawai rumah sakit dan pegawai lainnya menjadi pelanggan saya,” pungkasnya. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *