Kisah tentang Al Habib Nurrahman bin Alawi Bahasyim adalah seorang habib asal Basirih Kota Banjarmasin. Dia wafat dalam usia sangat muda yakni, 26 tahun saat sedang menuntut ilmu di Tarim Hadramaut Yaman wilayah Negara Arab Saudi.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Perjalanannya menuju Kota Tarim sebelum tutup usia sungguh sangat mengharukan.
Kisah ini dituturkan Al Habib Hafidz Al Qadrie saat mengisi tausiyah pada acara Haul ke- 3 Habib Nurrahman Bahasyim di Basirih Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin, Minggu (30/5/2023).
Habib Hafidz Al Qadrie di hadapan ribuan jemaah dan undangan yang berhadir mengisahkan Habib Nurrahman nekat bertolak ke Kota Tarim dari Kampung Basirih Banjarmasin tanpa didampingi siapapun.
“Beliau (Habib Nurrahman) nekat pergi sendiri demi menuntut ilmu ke kota Tarim, berangkat sendiri tanpa ada yang bersamanya,” ujar Habib Hafidz.
Padahal lanjutnya, Habib Nurrahman sama sekali tidak bisa bercakap bahasa Arab hanya menggunakan bahasa isyarat.
“Berbahasa arab, bercakap – cakap bahasa Arab tidak bisa, beliau tetap nekat berangkat sendiri ke Tarim,” kata Habib Hafidz.
Keberangkatan Habib Nurrahman Bahasyim menuju Tarim masuk lewat Oman tidak dari Jakarta lalu ke Sewun.
Kemudian dari Oman menuju Kota Tarim, Habib Nurrahman Bahasyim naik bis kurang lebih 14 jam. Lebih lanjut Habib Hafidz meneruskan ceritanya, sesampai di perbatasan di Hawi, Habib Nurrahman tiba-tiba disuruh turun oleh Laskar dan kopernya dikeluarkan.
“Habib Nurrahman ditahan tidak boleh melanjutkan perjalanan oleh laskar. Namun kata habib Nurrahman jika aku benar-benar dipanggil oleh ahli Tarim oleh salaf oleh datuku para imam di Tarim perjalananku pasti dipermudah,” beber Habib Hafidz.
Akhirnya tanpa diduga, salah satu petugas telah memanggil Habib Nurrahman mengizinkan untuk melanjutkan perjalanan menuju Kota Tarim.
Dari Hawi Habib kelahiran 10 Oktober 1994 itu kemudian memanggil taksi menuju Kota Tarim.
“Karena beliau tidak bisa bahasa Arab, maka hanya memperlihatkan foto Habib Umar bin Hafiz, maka Habib Nurrahman sampai di Darul Mustafa Tarim,” ceritanya.
Namun betapa kagetnya, tempat Habib Nurrahman menginap di depannya ternyata rumah Habib Umar bin Hafiz.
“Kata beliau ana (saya) tidak dapat tidur semalaman, pas ketika waktu fajar Habib Nurrahman keluar tiba-tiba di depan matanya terlihat Habib Umar berada di depan rumah tepat di depan beliau menginap” tuturnya.
Sambungnya, orang pertama yang dicium tangannya Habib Nurrahman saat berada di Kota Tarim adalah Al Habib Umar bin Hafiz.
Setiap bersalaman kepada siapapun, Habib Nurrahman selalu tersenyum sembari menyebut khair (baik).
Pada suatu ketika, Habib Nurrahman Bahasyim pergi ke pemakaman Jambal dan di sana ia berucap, “nyamannya jika bermakam di sini” .
“Maka Allah mengabulkan hajat keinginan Habib Nurrahman, tepat berusia 26 tahun beliau meninggal dunia dan dimakamkan di jambal,” tutupnya.
Selain dihadiri ribuan jemaah, acara haul tersebut juga dihadiri para tokoh ulama dan habib di antaranya, Habib Faturrahman Bahasyim, Habib Farid Fakhir Asseqqaf, Habib Salim Bahasyim (Habib Panggang), Guru Ilham Humaidi, Kerukunan Keluarga Bahasyim serta tokoh ulama guru-guru lainnya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya haul ini dan berjalan lancar, ” ucap pihak panitia sekaligus pihak keluarga Almarhum Habib Nurrahman Bahasyim, Habib Firdaus Bahasyim.(yon/sir)