Ketua SMSI Pusat: Informasi Cepat Melalui Media Online

BANJARMASIN,koranbanjar.net – Ketua Depertemen Antar Lembaga SMSI Pusat, Yono Hartono memaparkan apa yang menjadi potensi dan hambatan bagi Media Online di Indonesia.

Hal ini ia jabarkan secara singkat dalam acara peresmian pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalimantan Selatan periode 2019-2024, bertempat di Hotel Aria Barito Jalan Haryono MT Banjarmasin, Sabtu (3/8/2019).

“Memasuki dunia siber era sekarang adalah sebuah keharusan bahkan kewajiban,” ucapnya.

Beberapa potensi yang dimiliki dalam media siber atau internet antara lain adalah sebagai pengembangan informasi secara cepat. Dimanapun, kapanpun bisa menikmati informasi secara cepat.

Lalu pengembangan hiburan tanpa batas, kita bisa mengakses hiburan melalui internet dengan bebas baik musik maupun film melalui video.

Kemudian sebagai pengembangan edukasi bagi publik, masyarakat bisa belajar otodidak melalui internet ini.

Selanjutnya pengembangan wirausaha, melalui internet para pelaku usaha bisa berbisnis atau berdagang yang lagi booming disebut olshop atau buka lapak (jual barang secara online)

Selesai menerangkan potensi Media Siber (Online), Pimpred korandetak.com ini menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi media ini.

Diantaranya adalah persaingan dengan Media Sosial. Kita harus pandai menciptakan sebuah brand Image pada Perusahaan Media Online ini lebih unggul dari Medsos.

Tantangan berikutnya ketidakpastian regulasi. Sampai hari ini masih tumpang tindih dan tarik menarik kepentingan.

“Mengapa demikian, karena yang sekarang menjadi media mainstream, besok bisa jadi menjadi media hoax karena mendadak terjadi perubahan regulasi. Misalkan ketika pemerintah mengeluarkan peraturan media online harus memiliki providernya harus ini dan itu, saat media tersebut tidak memilikinya maka media itu dikatakan hoax,” terangnya.

Yono meminta kepada SMSI daerah khususnya Kalsel untuk membangun komunikasi baik dengan vendor, investor terlebih kepada masyarakat.

“Pandai-pandailah menjalin komunikasi dan bagaimana kita mengemas media kita menjadi media yang mampu bersinergi atau menjadi alat bantu di masyarakat baik dari segi komersial maupun sosial, politik dan aspek lainnya,” kata dia. (yon/dya)