BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, H. Abdul Haris Makkie ikut menanggapi perihal isi ceramah Ustadz Subhan Bawazier yang dianggap telah melecehkan salah satu ulama kondang yang ada di Martapura, Kalimantan Selatan yaitu K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang lebih akrab disapa Abah Guru Sekumpul.
Namun dalam menanggapi hal ini, Haris Makkie berdiri di hadapan wartawan koranbanjar.net bukan sebagai Sekdaprov Kalsel, akan tetapi sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (PWNU Kalsel).
Haris menuturkan bahwa hendaklah kepada semua umat muslim yang berada di Kalimantan Selatan ini untuk menjaga dan menghormati keberadaan sosok ulama yang ada di bumi Kalimantan Selatan.
“Jangan melemahkan ataupun menimbulkan kebencian bagi para pengikutnya” ungkapnya.
Hal ini ia sampaikan seusai mengikuti Rapat Dewan Paripurna Provinsi Kalsel di gedung DPRD Provinsi lantai 2, Banjarmasin, Rabu (18/07).
Haris Makkie mengharapkan agar Kalimantan Selatan selalu dalam keadaan damai dan tentram, tidak ada saling membenci dalam hal keyakinan tentunya saling menghormati.
“Jagalah kerukunan antar umat beragama, hormati dan hargai yang namanya perbedaan,” ucap.
Menurutnya, apabila kita masing-masing menjaga keyakinan kita tanpa mengutak-atik keyakinan orang lain maka akan lebih elok dipandang hingga tercipta suatu kedamaian khususnya di bumi Kalimantan Selatan ini.
Sebelumnya telah beredar video ceramah Ustadz Subhan Bawazir yang dinilai telah melakukan penghinaan kepada Abah Guru Sekumpul. Yang mana video tersebut telah diunggah oleh Ikhwan Tanggerang pada tanggal 30 Juni 2018 dan hingga saat ini telah dibagikan hampir 3000 kali.
Hingga akhirnya membuat para jamaah dan Muhibbin Ulama Ahlussunah Wal Jamaah (aswaja) se Kalimantan Selatan melakukan petisi sebagai perwakilan sikap kecewa atas hinaan yang ditujukan ke ulama yang mereka cintai.(leo/ana)