BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Berkaitan dengan jurnalisme damai yang mewartakan seputar isu agama, Ketua Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Kalsel, Anas Aliando menyatakan, wartawan harus dituntut lebih cerdas dan berhati-hati dalam melakukan peliputan karena mengingat wartawan juga sekaligus bertindak sebagai penentu arah suatu berita.
“Dalam jurnalisme damai, media harus berada di tengah-tengah,” ujarnya kepada koranbanjar.net, Selasa (13/8).
Menurutnya, berita-berita yang dianggap akan menimbulkan konflik yang begitu luas, sebaiknya tidak dimuat. “Kalaupun ada kejadian-kejadian yang berkaitan dengan suatu kelompok, sebaiknya tidak secara vulgar dimuat dalam pemberitaan. Itu dalam rangka pencegahan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” paparnya.
Ditambahkannya, saat ini para jurnalis dihadapkan pada sebuah tantangan berupa masyarakat yang cenderung beragam.
“Sekarang ini kita mempuyai generasi yang namanya generasi zaman now, dimana masyarakatnya sangat akrab dengan gadget, android dan lain-lain,” tambahnya.
Ia mengharapkan, dalam pembuatan sebuah berita, jangan sampai berisikan informasi yang sifatnya mengadu domba.
“Pers harus independen, apabila ada kejanggalan, cepat diklarifikasi agar tidak timbul fitnah,” pungkasnya. (leo/dny)