Tak Berkategori  

Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatan Kanker Serviks Sejak Dini!

KESEHATAN, KORANBANJAR.NET – Meski belum ada catatan yang tinggi tentang penderita kanker leher Rahim atau kanker serviks, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya wanita agar melakukan pencegahan dini kanker leher rahim dengan melakukan tes Inspeksi Visual dengan Asam asetat (IVA).

Saat ditemui koranbanjar.net, awal pekan lalu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Kasi P2PTM) Dinkes Banjar, Salwa Roselianti, mengatakan, walaupun memang belum terlalu banyak catatan penderita Kanker Leher Rahim, namun tidak menutup kemungkinan ada penderitanya yang belum menyadari dirinya terkena kanker leher rahim.

“Hal itu karena masih ada perempuan di luar sana yang belum atau enggan melakukan tes IVA. Padahal jika melakukan tes IVA, kanker leher rahim dapat diketahui ada atau tidaknya. Apabila terkena kanker leher rahim maka akan mudah diobati jika penyakitnya masih pada tingkat dini,” terangnya kepada koranbanjar.net.

Ia menjelaskan kanker leher rahim merupakan tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim yang disebabkan oleh virus HPV, yang biasanya terjadi pada perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual.

Kanker leher Rahim, lanjutnya, hanya dapat diketahui melalui tes IVA. Jika kanker leher rahim diketahui pada tingkat dini, maka masih bisa disembuhkan dengan mudah melalui krioterapi.

“Lima gejala kanker leher rahim yakni haid tidak normal, pendarahan tidak pada masa haid, pendarahan pada masa menopause, keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan yang terkadang bercampur darah seperti nanah dan pendarahan pasca berhubungan seks,” sebutnya.

Salwa memaparkan, faktor terjadinya kanker leher rahim di antaranya bisa diakibatkan karena hubungan seks yang dilakukan di usia muda, yakni di bawah usia 18 tahun, wanita yang suka gonta-ganti pasangan seks, melakukan hubungan seks dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan, wanita perokok atau terpapar asap rokok, atau diakibatkan karena perilaku seks yang tidak sehat.

“Tes IVA adalah pemeriksaan leher rahim secara visual menggunakan asam cuka untuk mendeteksi abnormalitas setelah dioles asam cuka. Tes IVA dapat dilakukan dengan bidan desa, di Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas, rumah sakit, dan rumah bersalin secara gratis,” paparnya.

Sedangkan krioterapi, sambungnya, adalah pengobatan lesi prakanker setelah seseorang dinyatakan positif mengidap penyakit kanker leher rahim melalui tes IVA. Krioterapi dilakukan dengan cara pembekuan guna menghancurkan sel yang sakit.

“Pengobatannya sangat mudah dan cepat, bahkan bisa dilakukan di Puskesmas. Namun untuk di Kabupaten Banjar, krioterapi kami fokuskan di Puskemas Martapura 2, sedangkan tes IVA dapat dilakukan di seluruh Puskesmas, bidan, dan rumah sakit di Kabupaten Banjar,” tutupnya. (mj-032/dny)