Pentingnya toleransi dan pemahaman beragama menjadi topik yang disampaikan Kemenag Kota Banjarbaru bersama Kesbangpol Kota Banjarbaru saat sosialisasi Kampung Moderasi Beragama, Selasa (10/10/2023).
BANJARBARU, koranbanjar.net – Tolerasi dan pemahaman beragama dalam hidup berdampingan di masyarakat menjadi salah satu perhatian penting Kemenag Banjarbaru.
Ini juga menyangkut memasuki tahun politik agar masyarakat Banjarbaru harus tetap kondusif, sehingga Kemenag Banjarbaru mengambil langkah demikian.
Sosialisasi kampung moderasi agama di wilayah banjarbaru, dihadiri berbagai unsur dan pihak Kesbangpol Banjarbaru, FKUB, KUA, Lurah Guntung Manggis, Lurah Guntung Paikat, Lurah Sungai Ulin, tokoh agama dan masyarakat.
Kepala Bimas Kemenag Banjarbaru, H. Rimazullah mengatakan tujuan dari kegiatan program ini memasuki tahun politik, juga agar para penyuluh dan masyarakat mengetahui tentang moderasi beragama.
“Untuk menciptakan kedamaian, keharmonisan dan cinta damai dalam kerukunan beragama di masyarakat Banjarbaru,” katanya.
Nantinya masyarakat lebih toleransi di tengah tengah kehidupan beragama. Setiap persoalan yang ada, diharapkan masyarakat sendiri lebih paham dan mengerti.
Rimazullah menyampaikan kegiatan ini sebagai langkah atau menjembatani permasalahan di Jalan Jeruk antara warga RT 29 Sungai Ulin dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
“Kami menghadirkan langsung tokoh LDII, tokoh masyarakat, RT 29 Sungai Ulin, untuk dapat bersama sama dalam kegiatan sosialisai ini dan langkah apa yang akan di ambil selanjutnya nanti,” beber dia.
Terkait launching kampung moderasi beragama, nantinya dilaksanakan di Kelurahan Guntung Paikat dan Guntung Manggis sebagai kelurahan yang terpilih.
“Sementara kita tunda dulu launching, selesaikan permasalahan yang berada di RT 29 Sungai Ulin oleh pihak terkait dengan mediasi, karena ini berkaitan dengan kerukunan toleransi dan cinta damai dalam program kampung moderasi beragama,” terangnya. (kan/dya)