Kemarau Bakal Terjadi di Kabupaten Banjar, Lantas Kapan Diprediksikan?

MARTAPURA,KORANBANJAR.NET – Badan Meteorologi Klimatologi dan  Geofisikas (BMKG) Banjarmasin memprediksikan bakal terjadi kemarau pada bulan tertentu kedepannya. Pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah pula melakukan rapat koordinasi kesiapan siagaan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berikutnya, Pemerintah Kabupaten Banjar direncanakan akan agendakan untuk menindaklanjutinya. Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulanangan Bencana  Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar H Muhammad Irwan Kumar kepadaKoranBanjar.Net

“Sudah beberapa hari yang lalu, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin  Noor mengadakan rapat koordinasi dengan Kapolda Kalsel, Danrem 101 Antasari, para Bupati dan Walikota, lintas sektoral, dikumpulkan dalam rangka kesiapan menghadapi Karhutla,” katanya.

Kesiapan daerah Kabupaten Banjar  menghadapi Karhutla, nanti akan melakukan persiapan untuk mengadakan rapat koordinasi dengan BMKG Banjarmasin, Polres Banjar, Kodim 1006 Martapura, SKPD terkait dan Muspika, perusahaan. “Hasil rapat dua kali di provinsi, kita juga akan rapat bersama dan staf telah siapkan draft,” ungkap H Muhammad Irwan Kumar.

BMKG memaparkan dalam rapat koordinasi, bahwa prediksi kemarau sudah terjadi tetapi belum mencapai puncak. Suhu udara memang sudah mencapai 35 derajat dan ada hujan maupun angin cukup kencang. Puncaknya kemarau antara Agustus sampai Oktober. ” Melalui rapat koordinasi yang diagendakan akhir Mei atau awal Juni 2019, lalu ditentukan langkah diambil apakah sejak itu ditetapkan status siaga bencana Karhutla di Kabupaten Banjar,” sebutnya.

Bupati Kabupaten Banjar H Khalilurrahman akan mengeluarkan surat keputusan status siaga bencana Karhutla, sebagai dasar semua instansi untuk siaga bencana Karhutla, diback up Polres Banjar dan Kodim 1006 Martapura.

Dikemukakan H Muhammad Irwan Kumar, siaga penting dilakukan di musim kemarau apalagi belum lama terjadi Karhutla di Desa Penggalaman Kecamatan Sungai Tabuk. Belum diketahui motifnya tetapi data di lapangan menyebutkan kebakaran terjadi bukn di lahan pertanian tetapi karena adanya pembukaan lahan pertanian yang terbakar. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Banjar langsung turun ke lapangan. Bersama sama masyarakat dan institusi lainnya dengan peralatan dan perlengkapan tersedia berupaya memadamkan hingga akhirnya bisa teratasi.

Terkait bencana kebakaran di pemukiman rumah penduduk, Bupati Kabupaten Banjar H Khalilurrahman dan BPBD Kabupaten Banjar telah menyampaikan berulang kali, agar masyarakat waspada terhadap bahaya ini. Kontrol dan matikan yang tak perlu, seperti listrik dan kompor. Himbauan selalu diberikan, mudah-mudahan masyarakat bisa menerima arahan pimpinan, Bupati Kabupaten Banjar H Khalilurrahman.