Tak Berkategori  

Kelompok PWMP Kementan Penuhi Kebutuhan Tomat di Masyarakat

Kelompok Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP)Setia Sejati penerima bantuan modal PWMP tahun 2019 dari SMK-PP Negeri Banjarbaru tetap semangat di tengah pandemi covid-19 ini. Dengan bimbingan Guru Angga Tri Aditya Permana, secara teknis dan motivasi selalu mendampingi usaha petani milenial ini untuk tetap melaksanakan usaha PWMP, penuhi kebutuhan tomat di masyarakat.

BANJARBARU,koranbanjar.net – Kelompok yang terdiri 3 orang siswa kelas XI Agribisnis Perkebunan ini diketuai oleh Ahmad Andery Romadhany dengan anggota Khoirul Abdi dan Mawadatusifa. Mereka tetap semangat dengan usaha mereka geluti, yaitu bertanam tomat.

 

Baca juga:

Budidaya tomat untuk penuhi kebutuhan tomat di masyarakat yang dilakukan di Desa Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, ini berhasil mereka budidayakan dan berhasil panen pada Kamis, (14/5/2020).

Dihubungi melalui sambungan whatsapp (18/5), Andery menjelaskan, dengan lahan seluas 1/4 hektare ini mereka berhasil mendapatkan tomat sebanyak 25 kilogram, yang kemudian dijual dengan harga 6 ribu per kilogram.

Menurut Andery, hasil panen ini kemudian dijual ke warung sayur dekat dengan rumah dan ada beberapa mengambil di rumah.

““Semoga ke depan bisa lebih maksimal lagi dalam melakukan perawatan terutama di kondisi seperti sekarang ini,” ucap Andery diakhir wawancara.

Usaha yang mereka geluti ini tidak lepas atas dukungan Kementerian Pertanian dalam upaya mewujudkan regenerasi pertanian. Salah satunya melalui PWMP menjadi program andalan Kementan dalam rangka regenerasi petani.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, generasi muda pertanian bukanlah pekerja bidang pertanian, tetapi menjadi pelaku usaha pertanian. Regenerasi petani menjadi hal yang penting dan utama sekarang ini.

Hal di atas didukung pelaksana PWMP yaitu Badan PPSDMP Kementan dikepalai oleh Dedi Nursyamsi. Ia menyatakan, sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya, sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern.

“Tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” ujarnya. (timhumasSMK-PPNegeriBanjarbaru/dya)