Kebersamaan KGE, Tanpa Sumbangan Orang Lain Bisa Bukber

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Kebersamaan yang dibangun Komunitas Gabungan Emergency (KGE) Kalimantan Selatan ini patut dicontoh. Tanpa mengharapkan bantuan atau sumbangan orang lain, dengan jiwa sosial yang tinggi mereka tetap bisa melaksanakan buka bersama di Rumah Makan, Coba Rasa Banjarmasin, Minggu (10/6) tadi.

“Untuk melaksanakan buka bersama ini kami hanya mengandalkan kesediaan anggota untuk urunan. Alhamdulillah bisa terlaksana,” demikian diungkapkan Ketua KGE Kalsel, Agus Salim kepada koranbanjar.net, petang tadi.

Sebagaimana diketahui, KGE merupakan komunitas emergency yang peduli terhadap masyarakat yang dapat musibah. Tanpa pamrih mereka siang dan malam mencurahkan tenaga dan pikiran, bahkan menyediakan fasilitas untuk menolong mereka yang butuh bantuan, seperti mobil ambulan. Baik itu memberikan pengobatan atau pertolongan pertama kepada korban musibah, kecelakaan, bahkan bersedia mengantarkan orang sakit atau meninggal dunia.

Meski demikian, pada acara internal seperti berbuka puasa bersama, mereka tetap mengandalkan kepedulian anggota, tanpa harus mengharapkan bantuan pihak lain. Sedikitnya sekitar 50 orang anggota KGE yang hadir pada acara bukber tadi, ada yang datang dari Anjir Batola, Banjarbaru, bahkan ada yang datang dari Sampit, Kalimantan Tengah. Namun para anggota didominasi dari Banjarmasin. “Kalau dihitung semua, anggota kita (KGE) lebih dari 200 orang. Ini hanya sebagian yang datang,” ucap salah satu anggota KGE.

Hal senada dikemukakan Agus Salim. Menurut dia, kepedulian anggota KGE terhadap masyarakat yang butuh pertolongan tidak memandang waktu dan keadaan. Bahkan saat acara berbuka puasa seperti yang dilaksanakan, masih ada saja anggota yang menjalankan tugas menolong masyarakat di rumah sakit-rumah sakit.

“Ini sebagian masih belum datang, mereka masih mengevakuasi korban ke rumah sakit. Mudah-mudahan mereka sempat datang berbuka puasa,” ujar Agus Salim.

Pertemuan buka bersama menjadi momen yang sangat penting bagi mereka, setidaknya untuk bertemu dan bersilaturrahmi antar anggota yang berada di beberapa daerah. “Biasa lah mas…, kami itu ngumpulnya sangat jarang. Paling sering justru kumpul di TKP, seperti di rumah sakit atau di jalan. Kalau di Posko hanya sebagian yang sering kumpul,” pungkasnya.(sir)