Kata Warga Tentang Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram dan Upaya Dari Dinas Perdagangan

BANJARBARU, koranbanjar.netTersiar kabar bahwa beberapa minggu belakangan gas elpiji 3 kg atau biasa disebut gas melon mulai langka di pasaran. Selain langka, gas yang dijual eceran di warung-warung pun harganya melambung tinggi.

Hasil penuturan dari beberapa warga yang koranbanjar.net temui cukup beragam. Beberapa diantara memang sudah berpindah dari gas elpiji 3 kg ke gas elpiji 5 kg ataupun yang 12 kg.

Menurut salah satu agen gas elpiji di Kecamatan Landasan Ulin mengatakan, pihaknya diminta untuk mendata pembeli gas.

“Iya, saya diminta untuk mendata pembeli dan satu orang hanya boleh satu tabung gas, tidak boleh lebih,” ujar pemilik yang namanya tidak ingin disebutkan.

Lain lagi dengan salah satu warga bernama Rara (38), ia mengatakan elpiji 3 kg semakin sulit dicari.

“Semakin sulit sekarang dicari. Padahal saya juga orang yang hidup pas-pasan. Selain semakin susah dicari dan setiap kami mau beli di agen selalu kehabisan, kami juga harus membayar mahal untuk dapat gas elpiji 3 kg. Sekarang di warung-warung harganya bisa nyampe Rp35.000,” ucapnya.

Sedangkan menurut Sri (43) seorang ASN di salah satu Kantor Balai mengatakan, ia selama ini selalu menggunakan gas elpiji tabung 12 kg karena telah diumumkan bahwa ASN tidak diperbolehkan menggunakan gas elpiji 3 kg.

“Dulu pernah ada didata sama pak RT, katanya buat dapat jatah gas 3 kg. Tapi sama suamiku nggak dibolehin pakai itu karena risiko meledaknya lebih besar. Terus pas mau kuambil di tempat pak RT katanya udah nggak ada lagi. Ya sudah, sampai sekarang aku nggak pernah pakai gas elpiji 3 kg. Harganya sekarang naik drastis ya, rasanya terakhir dulu aku beli masih sekitar Rp150.000, ternyata bulan ini tadi baru aja aku beli harganya udah Rp175.000,” ujarnya.

Salah seorang warga Banjarbaru bernama Dayat (43), mengatakan ia telah membeli gas sekitar 3 minggu yang lalu dan harganya belum terlalu tinggi.

“Saya terakhir beli sekitar 3 minggu lalu, harganya masih Rp28.000 sih. Setau saya sudah sekitar 2 minggu ini yang mulai kacau, mulai dari harganya yang cukup mahal sampai kelangkaan. Itu yang saya dengar dari tetangga dan kawan-kawan,” jelasnya.

Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru pun ambil tindakan, akhir-akhir ini harga gas 3 kg bersubsidi di Kota Banjarbaru mengalami kenaikan ditingkat konsumen yang cukup tinggi.

“Berdasarkan hasil pemantauan kami pada tanggal 19 Februari 2018 di beberapa titik di 5 (lima) Kecamatan di Kota Banjarbaru berkisar antara Rp30.000,- s/d Rp35.000,- pertabung, bahkan ada yang mencapai Rp40.000,- pertabung. Kenaikan gas ini dikarenakan kosongnya tabung gas 3 kg ditingkat konsumen, membuat masyarakat kesulitan mencari 3 kg dan terjadi antrian pembelian gas. Bersama ini kami memohon kepada bapak berkenan kiranya dapat melaksanakan Operasi Pasar,” ujar penggalan isi surat yang ditanda tangani Kepada Dinas Perdagangan, Abdul Basid.(ana)