JAKARTA, KORANBANJAR.NET – Beragam kesenian dan budaya sebagai simbol kearifan lokal bangsa dipertunjukan dengan kreatif oleh duta -duta budaya daerah. Itu berlangsung saat Peringatan Puncak Hari Ulang Tahun ke 43 Taman Mini Indonesia (TMII) Jakarta, di Gedung Teather Garuda, Jumat (21/4) sore.
Kalimantan Selatan daerah yang diberikan kepercayaan sebagai penyelenggara utama atau tuan rumah tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan menampilkan ķesenian lokal betema perjuangan menentang penjajahan dan tarian khas Banjar.
Menarik dari kegiatan even budaya nasional itu, adalah dari ribuan tamu undangan yang berhadir, hampir delapan puluh persen mengenakan busana sasirangan.
Hadir di acara HUT TMII ke 43, Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, dan istri Hj Raudhatul Jannah , Ketua DPRD Kalsel H Burhanuddin , Duta Besar Negara Sahabat, Staf Ahli Kementerian Riset dan Teknologi Bidang Infrastruktur , Hari Purwanto, Bupati, Walikota se Indonesia, Sekdaprov Kalsel, H Abdul Haris Makkie, pejabat kementerian, Pmpinan BUMN dan perusahan swasta, Direktur Utama TMII, Direktur TMII, Tranlibali Lamo.
Tranlibai Lamo mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atas dukungan nyata terhadap kegiatan HUT TMII beserta kepala daerah di Kalsel .
Menurut dia, partisipasi Kalsel memeriahkan HUT TMII turut memberikan warna bagi kemeriahan acara. “Kami ucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dan jajaran atas dukungan luar bisa di HUT TMII ke 43 tahun 2018. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada gubernur dan bupati, walikota serta pihak yang membantu, hingga pelaksanaan even besar budaya nasional berjalan sesuai harapan,” ucapnya.
Pada puncak Peringatan HUT TMII ke 43 Tahun 2018, juga ditampilkan pertunjukan perjuangan masyarakat Kalimantan Selatan melawan penjajah dengan Tema Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing.
Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor dalam sambutan mengungkapkan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan memberikan kesempatan Kalsel sebagai Ikon Utama HUT TMII ke 43 Tahun 2018.
” Kepercayaan ini adalah sebuah kehormatan, kebanggaan dan ungkapan syukur mendalam. Melalui even akbar budaya ini, daerah kami bisa megenalkan keelokan budaya sebagai bagian dari keragaman budya bangsa,” ucapnya.
Paman Birin, sapaan familiar kepala derah yang dikenal dekat dengan rakyat ini mengatakan, Kalsel adalah salah satu daerah miniatur budaya nasional.
Kalimantan Selatan memiliki keragaman keelokan budaya. Beragam suku, agama dan budaya hidup berdampingan penuh kekeluargaan. Bagi masyarakat yang ingin melihat keelokan budaya nasional itu, lanjutnya, silakan datang ke Kalsel.
Di daerah berpenduduk 4,1 juta jiwa itu juga dikenal kaya akan batu- batu permata menawan seperti intan yang memiliki kualitas dunia. Pun kerajinan rakyat seperti pembuatan kain sasirangan dan keragaman kerajinan rakyat lainnya.(rny/bdm/ koranbanjar.net).