Tak Berkategori  

Kadinkes Tabalong: Rumah Sakit Pertamina Tidak Turun Kelas

TANJUNG, koranbanjar.net – Perihal rekomendasi turun kelas oleh Kemenkes RI terhadap beberapa rumah sakit, dan Rumah Sakit Umum Pertamina Tanjung di Kabupaten Tabalong jadi salah satu yang di rekomendasikan untuk turun kelas.

Menanggapi hal itu Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, Dr H Taufiqurrahman Hamdie menginformasikan bahwa Rumah Sakit Pertamina Tanjung tidak turun kelas, hanya karena masalah data yang salah input saja dan itu sudah diperbaiki

“Dulu itu ada beberapa data yang harusnya di entry semacam Aspak dan ketenagaan seharusnya dikirim ke pusat dan mungkin waktu itu datanya belum lengkap terkirim sehingga menyebabkan di verifikasi dari pusat kurang lengkap, sehingga turunlah rekomendasi turun kelas,” jelasnya.

Kepala Dinkes mengatakan setelah mengadakan rapat dengan RS Pertamina lalu dilengkapi data-datanya, sudah bagus tidak ada permasalahan lagi dan tetap tidak turun kelas.

“Sebelum itu karena datanya belum lengkap rencana di rekomendasikan turun kelas jadi dari tipe C ke tipe D tetapi penyebabnya dikarenakan ada data yang tidak ter entry,” sambungnya.

Kemenkes memiliki standar dan kualifikasi tersendiri maka apabila tidak sesuai dengan standar dan kualifikasinya, baru akan diturunkan kelasnya.

Contohnya data yang tidak ter-entry itu iyalah fasilitas apa saja yang ada di Rumah Sakit Pertamina, alat-alat medis, tenaga medisnya berapa dan lain sebagainya.

“Mungkin pada saat itu pihak Pertamina tidak secara bertahap mengupdate ketenaga kerjaan dan sebagainya, sehingga ketika dilihat seharusnya turun ke D, kemudian setelah beberapa waktu kita perbaiki dan kita lihat lagi datanya yang belum masuk setelah data itu masuk sesuai data kegiatan, akhirnya direkomendasikan ulang dan sepertinya Pertamina tidak turun tetap C,” ucap dia.

Rumah Sakit Pertamina sebetulnya sudah berkembang, alatnya sudah bertambah, sehingga pertambahan itu tidak ter update di pusat pada akhirnya setelah dilakukan verifikasi turun peringkatnya.

Dr H Taufiqurrahman Hamdie menambahkan, kalau kejadian ini sebagai pelajaran karena selama ini apa yang diminta update data dari pusat itu seharusnya secara prioritas harus selalu di update agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi. (mj-26/dya)