Kadinkes Kalsel: Vaksin MR tidak Mengandung Enzim Babi

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kalsel, Muhammad Muslim, menyatakan Dinkes Kalsel tetap akan menjalankan program nasional Imunisasi Maesles dan Rubella (MR) bagi masyarakat yang tidak ada keterikatan dengan hukum halal dan haramnya vaksin MR.

Pernyataan tersebut disampaikan Muslim kepada wartawan di sela acara Kampanye Maesles Rubella yang digelar di Hotel Nasa, Jalan H Djok Mentaya, Kertak Baru Ilir, Banjarmasin, Rabu (8/8).

Dirinya menjelaskan, pihaknya tetap melanjutkan pelaksanaan Imunisasi MR untuk masyarakat yang meminta anaknya disuntik vaksin MR.

Disebutkannya pula, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kandungan vaksin MR dari Laboratorium Kesehatan Kepulauan Riau, dirinya berani meyakinkan masyarakat bahwa vaksin MR sama sekali tidak mengandung enzim babi.

Meski demikian, dirinya tetap mengimbau agar masyarakat tetap menunggu sertifikasi halal yang dikeluarkan MUI untuk vaksin tersebut.

“Kita tetap menghargai perasaan masyarakat Kalsel yang mayoritasnya beragama Islam. Oleh karena itu, kita tunggu hasil pertemuan MUI dan Kemenkes RI, bagaimana nanti hasilnya,” ucap Muslim tanpa bisa memastikan kapan sertifikat halal tersebut dikeluarkan.

Imunisasi MR Malah Menyebabkan Penyakit Hanyalah Hoax

Ketika dimintai tanggapan mengenai penyakit yang diduga bisa muncul sebagai akibat dari vaksin MR, Muslim menegaskan, selama ini dugaan tersebut hanyalah hoax.

“Sampai saat ini, tidak ada laporan dari masyarakat maupun dari orang tua anak yang mengadu ke Dinkes atau rumah sakit mengenai anak yang bertambah penyakitnya pasca melakukan Imunisasi MR ini,” katanya.

Akan tetapi, dikatakannya, pihaknya sudah mempersiapkan pihak rumah sakit jika memang terdapat anak-anak yang mengalami penyakit tertentu akibat Imunisasi MR. (leo/dny)