Pemerintah Kabupaten Kotabaru menyambut baik kedatangan 80 pemuda yang mengikuti program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi dan Daerah (PPAD) tahun 2024, berlangsung di Gedung Mahligai Pemuda Kotabaru, Selasa (10/12/2024).
KOTABARU, koranbanjar.net – Sebanyak 80 orang yang mengikuti program PPAD terdiri dari 9 orang perwakilan dari Provinsi Kalimantan Selatan, 17 orang perwakilan dari 12 Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dan 53 orang dari Kabupaten Kotabaru.
Kegiatan ini berlangsung selama 20 hari dan ditempatkan di 5 desa yaitu, Desa Batuah, Desa Tirawan, Desa Semayap, Desa Megasari dan Desa Sebelimbingan.
Kepala Disparpora Kotabaru Sonny Tua Halomoan mengatakan dengan adanya kegiatan ini bisa saling bertukar ilmu dan informasi kreatif.
Kegiatan yang dilakukan oleh bidang pemuda ini adalah bagian dari visi misi kepala daerah Kotabaru yaitu, visi terwujudnya masyarakat Kotabaru yang semakin mandiri dan sejahtera melalui peningkatan di bidang agrobisnis dan kepariwisataan serta misi meningkatkan masyarakat yang religius, sehat, cerdas, kreatif dan terampil.
Sementara itu, Staf Ahli bidang Pemerintahan Setda Kotabaru Zainal menyambut baik dan mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta PPAD di Kabupaten Kotabaru.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para pemuda untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, serta memahami budaya dan kekayaan alam dari berbagai daerah di Indonesia.
Ia berharap para pemuda dapat menjadi agen perubahan yang positif dan turut berperan aktif dalam pembangunan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Kepada para peserta, saya mengajak untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Belajar dari pengalaman yang berbeda dan bangun hubungan persahabatan yang akan bermanfaat untuk kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pejabat Fungsional Analisis Kebijakan Ahli Utama Kemenpora RI, Drs Wisler Manalu menyampaikan program ini diharapkan dapat mendidik dan menginspirasi generasi muda.
“Dengan jumlah populasi pemuda yang mencapai sekitar 24,7 juta, merupakan aset berharga yang perlu dikembangkan. Ke depan kita harus mempersiapkan mereka dengan keterampilan pendidikan, hak-hak dan inovasi yang tepat,” katanya. (bay)