Kabupaten Banjar Termasuk Tiga Besar Terbaik Smart City

Berdasarkan hasil penilaian evaluasi implemantasi masterplan dan quick win smart city, Kabupaten Banjar termasuk tiga besar terbaik Smart City pada program Gerakan 100 Smart City Tahun 2020.

BANJAR,koranbanjar.net –  Penilaian ini merupakan tahap I Gerakan 100 Smart City, dan Kabupaten Banjar berada pada posisi tiga besar terbaik dari 25 kabupaten dan kota yang mendapatkan nilai cukup baik.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, 30 Desember 2020 tadi, memberikan penilaian rata-rata bahwa Kabupaten Banjar berada posisi tiga besar terbaik dari 25 kabupaten dan  kota.

Namun, posisi terbaik pertama dan kedua level kabupaten maka Kabupaten Banjar berada di posisi terbaik kedua setelah Kabupaten Demak.

Justru di level kabupaten dan kota di Kalimantan, nilai Kabupaten Banjar merupakan tertinggi dan berada posisi terbaik pertama.

Hasil penilaian untuk rata-rata Kabupaten Banjar mendapatkan 3,41, kemudian kriteria baseline Kabupaten Banjar mendapat nilai 3,51.

Nilai output dan outcome mendapat 3,14 dan 3,34. Lalu, nilai untuk impact 3,8 sedangkan quick win  diberi nilai 3,57.

Hasil evaluasi implementasi Master Plan dan Quick Win Tahun 2020 yang dilakukan oleh Kemen Kominfo RI pada 25 Kabupaten/Kota yang terpilih pada Program Gerakan 100 Smart City di Indonesia, Kabupaten Banjar mendapatkan hasil peringkat 3 terbaik di tingkat nasional.

“Untuk ini kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi serta kerja semua SKPD dan stakeholder terkait,” ucap Sekda Banjar H Mokhamad Hilman di Martapura, Kamis (7/1/2021).

Dikatakan dia, evaluasi atas lima dimensi, yaitu Dimensi Base line, Dimensi Output pada Kebijakan, Kelembagaan dan Anggaran.

Dimensi Outcome pada Program Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment, Dimensi Impact pada Perbaikan dan Keterlibatan Masyarakat serta Dimensi Quick Win

Dinilai dari inovasi, daya tarik, manfaat, keunikan, peluang kemitraan, potensi pengembangan, keberlangsungan, sumberdaya, manajemen resiko dan keberlanjutan.

Hasil evaluasi ini lanjut Hilman, sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan dalam implementasi guna dapat mengintegrasikan teknologi dan informasi dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan.

Sehingga bisa mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Banjar

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar HM Aidil Basith menyatakan bangga dengan capaian nilai terbaik di Kalimantan.

Dia menyebutkan, semua yang dicapai tersebut merupakan komitmen tinggi dari kepala daerah serta dukungan seluruh SKPD di Kabupaten Banjar.

“Selanjutnya kita bersama dengan SKPD lainnya akan terus membenahi kekurangan sehingga  benar-benar mampu  mewujudkan Banjar Smart City. Terima kasih atas dukungan dan Kerjasama semua SKPD,” imbuhnya.

Di tempat sama, Kepala Bidang E-Government Diskominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar Cornelius Kristianto menambahkan, sebagai salah satu dari 100 kabupaten dan kota di Indonesia yang masuk Gerakan 100 Smart City, Kabupaten Banjar akan dievaluasi setiap tahun.

“Kabupaten Banjar masuk di periode ketiga pada 2019 bersama dengan 25 kabupaten dan kota lainnya untuk menggenapi 75 kabupaten dan kota yang terlebih dahulu lolos seleksi Gerakan 100 Smart City. Evaluasi pertama pada November 2020 lalu, melalui daring karena pandemi,” ujarnya.

Dijelaskan bahwa untuk quick win Banjar Smart City adalah Gerakan Bersama Realisasi Aksi Sanitasi (Gebraks). Kabupaten Banjar tahun ini, mengusulkan tambahan quick win Perpustakaan Online (i-Martapura).

Selanjutnya untuk mewujudkan smart city di Kabupaten Banjar akan terus meningkatkan  infrastruktur jaringan internet dan intranet kecamatan, penambahan BTS wilayah blank spot, Integrasi Aplikasi Layanan Administrasi dan Layanan Umum.

Pemanfaatan pusat data di DKISP, tatakelola SPBE, kebijakan Smart City dan SPBE, penambahan jumlah dan kualitas SDM TIK, peningkatan peran serta masyarakat, literasi tentang Smart City serta dukungan anggaran. (kominfobanjar/dya)