JOIN Kalsel juga Mengutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Tiga Gereja Surabaya

BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Peristiwa serangan bom di tiga gereja di Surabaya Jawa Timur yang terjadi pada Minggu (13/5), mendapat kutukan keras dari Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Kalsel.

Ketua JOIN Kalsel, Anas Aliando menghimbau, dalam pemberitaan terkait aksi bom bunuh diri tersebut seluruh jurnalis dan media agar tetap menjaga kode etik.

Menurut Anas, melalui prease realesenya yang di kirim melalui pesan WhatsApp yang diterima koranbanjar.net, Minggu (13/5), mengatakan, untuk menjaga kode etik, hendaknya tidak menampilkan secara jelas gambar-gambar korban yang terluka ataupun tewas dari tragedi pengeboman tersebut.

“Terorisme adalah kejahatan luar biasa dan tidak dibenarkan dalam agama apapun. Kami mengimbau agar seluruh jurnalis online Indonesia di Kasel tetap berpegang teguh pada kode etik jurnalistik dan kode etik JOIN dalam memberitakan peristiwa teror bom di Surabaya itu,” ujarnya.

Anas menambahkan, kepada para jurnalis serta masyarakat, agar tidak menyebarkanluaskan gambar ataupun video korban teror bom di media sosial. Termasuk aplikasi komunikasi, guna menghormati kerabat dan keluarga korban.

“Jurnalis online di Kalsel harus ikut serta menjaga stabilitas banua dengan terus menumbuhkan harapan rasa aman dan tenang serta tidak menimbulkan rasa ketakutan di masyarakat,” tambahnya.

Lebih penting lagi, lanjut Anas, jurnalis online harus tetap harus memberitakan, mendorong serta mendukung aparat kepolisian dalam menangani kasus ini secara menyeluruh dan tuntas. (leo/dny)