Terkait masuknya vaksin Covid-19 ke Provinsi Kalimantan Selatan membuat Komisi IV ragu dan tidak percaya, jika vaksin tersebut tidak melalui proses Balai Penelitian Obat dan Makanan(BPOM) di daerah.
BANJARMASIN, koranbanjar.net- Pernyataan ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, M.Lutfi Saifuddin di Banjarmasin, Rabu lalu.
“Kami tidak ingin mempercayai BPOM manapun, kami hanya mempercayai BPOM di daerah apabila vaksin dimasukan di Kalsel harus melalui BPOM Kalsel,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Lutfi, pihaknya tidak ingin mempertaruhkan keselamatan masyarakat, sebab sambungnya keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.
Alasanya, imbuh Politisi Gerindra ini, vaksin ini masih menjadi perdebatan secara nasional, katanya secara masyarakat awam, tidak ingin mencoba-coba.
“Kita ingin kepastian, bahwa vaksin tersebut betul-betul aman buat masyarakat kita, kalau kita belum bisa memastikan, lebih baik kita menunggu,” tandasnya.
Dikabarkan, Juru Bicara Satgas Covid Covid-19 Kalsel, Muslim mengatakan, direncanakan 54.000 vaksin akan dikirim ke Kalsel melalui packing Biofarma dan diperkirakan tiba sekitar tanggal 5 atau 6 Januari.
Menurut Muslim pengiriman ini masih tahap pertama, estimasi jumlahnya bisa saja terus bertambah tergantung usulan yang memenuhi kriteria penerima vaksin.
“Ada sekitar 26 koli yang akan datang, tentunya bertahap. Kita telah menyusun rundown untuk dikirim ke kabupaten/kota. Kuotanya akan diupdate terus,” ucapnya, Senin (4/1/2021) di Banjarmasin.
Diungkapkan, pada tahap pertama ini, vaksinasi akan diprioritaskan pada tenaga kesehatan (nakes). Serta yang bersinggungan langsung dengan penanganan Covid-19, seperti asisten nakes di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, TNI/Polri, sipil dan lainnya.
“Estimasi kita, jumlah nakes dan lain-lain sekitar 30 ribuan. Sampai malam tadi di-entry, sudah 97 persen dari lebih 400 fasilitas kesehatan di Kalsel,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Kalsel ini. (yon/sir)