Jembatan Tembus Mantuil Terancam Ambruk, PUPR Cuma Bisa Pasang Papan Peringatan

Kepala Bidang Jembatan PUPR Kota Banjarmasin, Sigit Mugiarto.(foto: leon)
Kepala Bidang Jembatan PUPR Kota Banjarmasin, Sigit Mugiarto.(foto: leon)

Kondisi oprit jembatan penghubung dua kelurahan antara Basirih Selatan dan Mantuil Permai di Jalan Tembus Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin, saat ini terancam ambruk. Ironisnya, saat ini PUPR Kota Banjarmasin tidak bisa berbuat apa-apa, melainkan cuma akan memasang papan peringatan.  

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Dinas PUPR Kota Banjarmasin menyikapi serius permasalahan tersebut sehingga dalam waktu segera memasang papan peringatan, bahwa kendaraan yang melintas hanya boleh maksimal 8 ton.

“Kami akan pasang segera papan peringatan itu di lokasi jembatan,” ujar Kepala Bidang Jembatan PUPR Kota Banjarmasin, Sigit Mugiarto kepada media ini saat wawancara di ruang kerja kantor PUPR Kota Banjarmasin, Jalan Hasan Basri Banjarmasin, Senin (27/12/2021)

Lanjut Sigit, pihaknya merasa prihatin atas kondisi oprit bawah jembatan itu yang hampir habis terkikis oleh abrasi air sungai, walau bagaimanapun itu akibat faktor alam.

“Sementara kekuatan yang menahan beban jembatan saat ini hanyalah plat injak,” katanya.

Dia pun berharap masalah ini cepat ditangani, sebab menurutnya, jembatan ini termasuk salah satu objek vital.

“Karena di sana ada pelabuhan bawang milik Pelindo, dan distrik navigasi serta beberapa perusahaan swasta,” ucapnya.

Secara normatif, PUPR melakukan perancangan DED dan dananya hanya bisa dianggarkan pada APBD Perubahan (APBD – P) tahun 2022.

Kemudian untuk pelaksanaan konstruksinya diharapkan melalui APBD tahun 2023.

“Ini kalau secara normatif berdasarkan pergerakan pembangunan yang ada,” terangnya sembari berucap penanganan darurat di PUPR tidak ada.

Untuk itu sambungnya, jika ada peluang pendanaan di lain seperti biaya tak terduga di BPBD atau lainnya diharapkan dana itu yang akan menanggulangi sementara.

“Mudah-mudahan adalah peluang itu, sehingga penanganan oprit jembatan tembus Mantuil bisa lebih cepat dikerjakan,” harapnya.

Namun dirinya menegaskan, tidak berani menjamin kekuatan jembatan tersebut bertahan sampai tahun 2023 jika kendaraan yang melintas tidak mematuhi aturan batas maksimal tonase.

“Kalau itu dibiarkan dan kendaraan yang melintas beratnya melebihi 8 ton, tidak menutup kemungkinan oprit jembatan ambruk,”  ungkapnya.

Pihaknya juga meminta kepada pihak-pihak perusahaan swasta atau perusahaan perkapalan yang kerap menggunakan angkutan berat untuk sementara tidak melewati jembatan.

Ditanya tahun berapa dan nilai proyek pembangunan jembatan itu berapa, Sigit tidak bisa menjawab.

“Nantilah kami cari datanya, saya kurang tahu, karena saya juga baru, tentunya ini memerlukan waktu mencarinya,” tandasnya.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *