Jembatan Pulau di Desa Pingaran Terancam Runtuh

Jembatan Pulau di Desa Pingaran Ilir, penghubung RT 3 dan RT 6, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ini terancam runtuh. Pasalnya, setiap air pasang di sungai Riam Kanan, jembatan ini penuhi pampangan (bahasa Banjar, red), atau bermacam-macam sampah, seperti bambu, potongan kayu dan sampah lainnya yang menghantam tiang-tiang jembatan.

ASTAMBUL, koranbanjar.net – Pampangan atau tumpukan sampah telah menghantam tiang-tiang jembatan Pulau di Desa Pingaran Ilir. Hampir setiap hari masyarakat setempat melakukan gotong royong untuk membersihkan sampah-sampah tersebut. Karena masyarakat setempat khawatir, kalau sampah-sampah itu tidak dibersihkan, maka akan membahayakan pengguna jembatan, bahkan menimbulkan potensi jembatan runtuh.

“Sudah tiga hari ini kami bergotong royong membersihkan pampangan (berbagai sampah). Karena kalau tidak dibersihkan, bisa meruntuhkan jembatan,” demikian diutarakan Ketua RT 3 di Desa Pingaran Ilir, Tajuddin kepada koranbanjar.net, Rabu (22/04/2020) kemarin.

Dia juga menambahkan, setiap air pasang, sampah-sampah dari hulu telah mengalir ke hilir. Kemudian sangkut di tiang jembatan Pulau. Karena itu, hampir setiap hari mereka membersihkan pampangan tersebut. “Sudah tiga hari ini kami berturut-turut membersihkan pampangan,” ucapnya.

Hal senada dikemukakan Kepala Lingkungan (Kaling) Desa Pingaran Ilir, Abdurrahman. Menurut dia, tiap sore masyarakat setempat bergotong royong membersihkan sampah yang sangkut di tiang jembatan Pulau. “Biasanya kami bergotong royong membersihkan, kalau semisal tidak gotong-royong, dipersilakan mereka yang sukarela aja,” ungkap Abdurrahman.

Ditegaskan pula, kondisi demikian berlangsung sejak dulu atau sejak jembatan Pulau dibangun sejak 15 tahun silam. Karena sering dihantam sampah-sampah, makanya sudah ada tiang jembatan yang mulai miring.

BACA JUGA

Sementara itu, pantauan koranbanjar.net di lokasi, sedikitnya 30 masyarakat Desa Pingaran Ilir sedang melakukan gotong-royong di sungai Riam Kanan, persisnya di sekitar jembatan Pulau Desa Pingaran Ilir. Mereka menyisihkan sampah satu persatu untuk dilarutkan hilir sungai. Sebagian besar sampah yang tertumpuk adalah potongan bambu dan potongan pohon-pohon.(sir)