Jembatan Gantung Antasan Pulau Bromo Banjarmasin yang sebelumnya dikabarkan besok, 30 Desember 2020, sebagai acara peresmian ditepis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PUPR Kota Banjarmasin, Rini Subantary. Kalau pun warga datang untuk menghadiri, diminta menjaga protokol kesehatan (prokes).
BANJARMASIN, koranbanjar.net- Penanggung jawab proyek pembangunan jembatan yang berada di Kelurahan Mantuil Permai (Mantuil ujung) Kecamatan Banjarmasin Selatan dari PUPR Kota Banjarmasin, Rini Subantary menjelaskan, Rabu, 30 Desember hanya acara serah terima pekerjaan pertama.
“Atau disebut PHO, jadi tanggal 30 besok bukan peresmian jembatan,” cetusnya.
Peresmian proyek jembatan bernilai Rp43.498.065.000 dari APBD Kota Banjarmasin TA 2020 ini, kata Rini, Insya Allah akan dilaksankan awal Januari 2021,” Dari informasi terakhir yang kita terima, direncanakan 4 Januari,” ungkapnya.
Lantas, bagaimana dengan bakal membludaknya pengunjung atau masayarakat yang datang ingin menyaksikan seremonial tersebut, Rini juga menegaskan, acara hanya digelar secara sederhana, mengingat Covid-19.
Baca Juga : https://koranbanjar.net/wow-wisata-baru-di-banjarmasin-jembatan-pulau-bromo-keren-buat-selfie/
“Pada acara itu, kami menegaskan tidak ada perayaan yang berlebihan, apalagi sampai mengimpulkan orang banyak, mengingat Covid-19, kalau pun masyarakat ada yang datang wajib menjalankan protokol kesehatan,” tegasnya.
Rini juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin melihat jembatan yang dibangun mulai 05 Mei sampai 30 Desember 2020 (kurang lebih 9 bulan) itu, agar tidak berkerumun dan bertahan di atas jembatan, sebab lanjut Rini, kapasitas jembatan hanya kurang lebih 500 ton.
“Saya menyarankan kepada masyarakat atau warga Banjarmasin yang ingin melihat langsung jembatan itu, agar jangan bergerombol di atas jembatan, jangan bertahan lama, kalau mau foto-foto silakan, tapi sebentar saja, mengingat kekuatannya hanya mampu menahan beban seberat 500 ton,” terangnya.
Mengenai adanya makan gratis untuk masyarakat dan acara kesenian khas Banjar dalam penyambutan Walikota bersama unsur pejabat SKPD, Rini lagi-lagi menangkalnya dengan mengatakan, undangan terbatas.
“Undangan kami terbatas, paling 20 sampai 25 undangan, khusus para pejabat SKPD dan Komisi III dewan kota,” ucapnya.
Namun, jika masyarakat setempat ingin memeriahkan peresmian jembatan tersebut dengan menampilkan berbagai kesenian khas daerah, atau makan gratis, pihaknya mempersilakan.
“Silakan bagi masyakarat atau kelompok wisata masyarakat (Pokdarwis) kalau ingin berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, yang jelas hal itu bukan wewenang kami,” timpal PPTK Pembangunan jambatan PUPR Kota Banjarmasin, Thomas Sigit Mugiarto yang duduk di samping PPK Rini Subantary.
Dirinya membenarkan tanggal 30 Desember ada acara peresmian jembatan, namun yang dimaksud adalah Jembatan Gereliya, di Jalan Kelayan B, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Rencana akan dilaksanakan pada jam 9 pagi sampai selesai.
“Adapun untuk masa perawatan, sejak serah terima pekerjaan sampai satu tahun (365 hari), masih tanggung jawab PUPR Kota Banjarmasin,” tukasnya.
Jembatan gantung utama ini akan membentang sepanjang 100 meter dengan tinggi tower sekitar 15 meter. Sementara di sisi kanan dan kirinya, akan ada tower setinggi 215 meter.
Selain itu, jembatan ini juga dilengkapi dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan tabulampot, tabupot, dan parkir sepeda motor guna memanjakan wisatawan yang akan datang bersantai menikmati jembatan ini, sembari berfoto ria.(yon/sir)