Sejak beberapa hari tampak para pekerja dari Dinas PUPR Provinsi Kalsel tampak memperbaiki jembatan penghubung Martapura – Banjarmasin di Pakauman Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar, yang diperlebar di bagian kanan.
BANJAR,koranbanjar.net – Pelebaran jembatan karena hanya bisa dilalui satu kendaraan bermotor roda empat, tanpa bisa berpapasan atau berlawanan arah ini sering membuat macet arus transportasi di jalan milik provinsi tersebut.
Perbaikan jembatan dengan pelebaran membuat warga setempat dan pengguna jalan, bisa bernafas lega. Diharapkan, kemacetan akibat jembatan sempit bisa teratasi.
Namun, warga menginginkan pipanisasi dan pintu air pengatur debit air yang sudah lama dan konon ada sejak jaman Belanda ini, tidak dibongkar atau dirobohkan.
“Itu bangunan bersejarah dan masih berfungsi yang kami sebut dekar,” kata Muhammad.
Jembatan sempit diperkirakan hanya selebar 3 meter itu berdasarkan informasi akan diperlebar menjadi 6 meter. Sehingga, dapat mengurai dan mengurangi kemacetan.
Sementara diperbaiki, pengendara dan pengguna jalan provinsi ini tetap seperti biasa. Bergantian lewat untuk kedua arah.
Plt Kadis PUPR Kabupaten Banjar H Mokhamad Hilman melalui Kabid Bina Marga M Solhan mengatakan, pelebaran jembatan merupakan usulan Pemkab Banjar melalui Dinas PUPR Kabupaten Banjar.
Hal ini juga sesuai aspirasi masyarakat setempat, agar jembatan vital di Jalan Kertak Baru menghubungkan Martapura dan Banjarmasin maupun ke Marabahan dan Kapuas Kalimantan Tengah itu diperlebar.
“Rencana pelebaran ini berdasarkan usulan Pemkab Banjar melalui Dinas PUPR Kabupaten Banjar ke Pemprov Kalsel,” katanya.
Solhan mengutarakan kepada koranbanjar.net, usulan disampaikan saat Musrenbang Provinsi Kalsel, 24 Juni lalu.
Usulan Pemkab Banjar ditandatangani Bupati Banjar H Khalilurrahman, semula tiga meter diusulkan agar diperlebar menjadi enam meter.
“Alhamdulillah mendapatkan dukungan warga dan pembebasan lahan warga setempat sudah dilakukan,” ucap dia. (dya)
