RANTAU, KORANBANJAR.NET– Jembatan Hatalaut di Desa Bungur menuju desa Sabah, Kabupaten Tapin, kondisinya nyaris roboh dengan kemiringan 15 derajat dan rawan dilintasi pengguna jalan. Karena dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Danramil 1010 – Bungur, Kapten Inf. Zainal Arifin melaporkan kondisi jembatan Hatalaut di desa Bungur menuju desa Sabah kepada Pemerintah Daerah, Jumat (20/4) pagi, kemudian langsung direspon Polsek setempat dan Camat.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tapin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapin, setelah mendengar laporan itu langsung meninjau lokasi jembatan.
“Jangan sampai ada jatuh korban dan terjadi kecelakaan baru diperbaiki jembatan ini. Kondisi jembatan nyaris roboh dengan kemiringan 15 derajat dan cukup tinggi posisi jembatan ini hingga kalau dilintasi seluruh rangka jembatan bergetar semuanya. Takutnya dengan kondisi jembatan seperti ini ada yang terjatuh,” katanya kepada koranbanjar.net.
Di wilayah Bungur, ada dua jembatan, satu di Limpana sudah ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin dengan jembatan darurat. Kedua, jembatan Hatalaut di Desa Bungur dan Desa Sabah.
“Saya laporkan dan informasikan ini belum ada yang menangani, apakah karena pihak mereka tidak tahu atau apakah urusan provinsi. Bagaimana kalau kabupaten tidak mengerti,” ucap Zainal Ariffin.
Dia berharap, pihak terkait membangun jembatan tersebut secepatnya agar transportasi yang menghubungkan Desa Sabah dan Desa Bungur bisa berjalan lancar dan aman. Karena kondisi jembatan seperti ini sudah lama, hingga menyebabkan ada sebagian warga terutama yang menggunakan kendaraan mobil roda empat terpaksa memutar dengan jarak lebih jauh lagi.
Pihak terkait yang meninjau titik lokasi jembatan Hatalaut di Desa Bungur menuju Desa Sabah di hari yang sama langsung mendiskusikan hal ini untuk mencari kesepakatan. Di mana ada kesepakatan antara Dinas PUPR Tapin dan Polsek, Camat serta Kepala Desa setempat, jembatan Hatalaut Desa Bungur akan dirobohkan karena dinilai rawan dapat menyebabkan kecelakaan pengguna jalan jembatan.
Senada, Kepala BPBD Tapin H.Nordin mengatakan, kalau sekiranya jembatan membahayakan, jembatan dan jalan sementara ditutup dengan rambu sebagai tanda pengalihan arus lalu lintas pengguna jalan.(nas)