Tak Berkategori  

Jembatan Gantung di Pengaron Pernah Diperbaiki

Jembatan gantung yang ambruk di Desa Benteng Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar, usia pembangunannya sudah 31 tahun. Bahkan, jembatan gantung di Pengaron ini dulunya dikabarkan belum lama tadi pernah mendapatklan perbaikan.

PENGARON, koranbanjar.net – Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Benteng dan Benteng seberang ini memiliki usia 31 tahun, atau tepatnya dibangun tahun 1989. Tokoh masyarakat setempat, Ahmad Husein mengatakan, jembatan itu dulunya berlantaikan kayu papan ulin.

Di tahun 2019 terjadi perbaikan penambahan pagar dan penggantian lantai terbuat dari besi. “Perbaikan itu belum lama kejadiannya, tahun 2019, saat dilaksanakan pembacaan burdah,” katanya, Selasa (19/5/2020).

Camat Pengaron Rulliadi kepada koranbanjar.net mengungkapkan, perbaikan lain yang dilakukan adalah perawatan tali sling jembatan gantung.

Sepengetahuan dia, jembatan itu bisa bertahan sampai 50 tahun. Sedangkan sejak pembangunan tahun 1989 sampai sekarang 2020, usia bangunan baru mencapai 31 tahun.

Tindakan yang dilakukan pihak Kecamatan Pengaron atas kejadian rusak parahnya jembatan adalah dengan melaporkan kejadian pada instansi berwenang. Juga memberikan pengamanan dan pembatas kepada masyarakat untuk tidak lagi mendekati jembatan.

“Jembatan gantung ini rawan bahaya bila tidak diberikan batas pengaman, apalagi di bagian tengah bisa hanyut terbawa arus,” kata dia, saat ditemui koranbanjar.net di lokasi kejadian.

 

Baca juga;

 

Pantauan Koranbanjar.net Selasa (19/5/2020) siang itu, kondisi jembatan rawan terjadi ambruk susulan. Selain bertambah banyaknya sampah dan batang bambu hanyut namun tersangkut di jembatan melintang di atas permukaan air Sungai Riam Kiwa.

Juga pondasi di kedua sisi jembatan di Desa Benteng dan bagian seberangnya, mudah roboh apabila tertarik kondisi jembatan di bagian tengah. Sehingga, dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Harus ditambah garis pembatasnya supaya masyarakat tidak mendekat, dan kami selalu mengingatkan anak-anak dan masyarakat supaya tidak terlalu dekat,” ucap Ahmad Husein. (dya)