Jembatan gantung yang berada di desa Kadundung, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, roboh setelah diterjang air sungai yang membawa ranting-ranting pohon bambu, Kamis (18/8/2022) yang lalu.
HULU SUNGAI TENGAH, koranbanjar.net – Rabu (17/8/2022) malam, Kabupaten Hulu Sungai Tengah diguyur hujan dengan intensitas tinggi, membuat sungai meluap dan menghanyutkan serta merobohkan beberapa jembatan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Salah satunya jembatan yang berada di Desa Kadundung Kecamatan Labuan Amas Utara, jembatan yang menghubungkan antara pemukiman penduduk dan juga perkebunan warga tersebut, roboh hingga membuat akses warga kesulitan untuk kekebun mereka.
Panjang dari jembatan ini diperkirakan kurang lebih 20 meter dan lebar sekitar 1,5 meter.
Jembatan yang memghubungkan pemukiman dan juga kebun penduduk tersebut, berdiri sejak 15 tahun lalu.
Pantauan koranbanjar.net di lokasi, Senin (22/8/2022) siang, sungai yang diperkirakan lebar nya lebih dari 15 meter tersebut, di salah satu sisinya tertumpuk dahan-dahan pohon bambu, yang membuat aliran sungai terhambat dan menumpuk disalah satu sisi.
Tumpukan dari dahan-dahan pohon bambu tersebut sudah hampir dua tahun tanpa pernah disentuh oleh aparat terkait.
Robohnya jembatan membuat warga terpaksa berpijak di atas dahan-dahan pohon bambu, untuk menyeberang dari sungai tersebut.
Menurut warga yang ditemui koranbanjar.net di lokasi Jumiah mengaku terpaksa menyebarang melewati dahan-dahan pohon bambu.
“Terpaksa melewati ini, memang ada akses lain, tapi jauh, sekitar 500 meter, untuk menyingkat waktu, lebih baik jalan sini,” ujarnya.
Tumpukan dahan-dahan pohon bambu tersebut memang mengganggu aliran sungai, sehingga sungai mengalami penyempitan aliran, dan terjadi penumpukan air sehingga sangat berbahaya dengan longsor bagi tebing-tebing yang berada di pinggiran sungai.
(mdr/slv)