Tak Berkategori  

Jalankan Fungsi Kelompok Tani Guna Sukseskan Program Food Estate

Salah satu metode pelatihan yaitu “praktik,” dalam menjalankan fungsi kelompok tani. Hal ini pula yang dilakukan peserta pelatihan Pengelolaan Organisasi Kelompok Angkatan VI.

KAPUAS,koranbanjar.net – Pelatihan  diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang Kalimantan Selatan, terlaksana 10 sampai 12 Nopember 2020 di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapuas Murung, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.

Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka mendukung dan mempersiapkan Kelompok Tani (Poktan) melaksanakan dan mensukseskan peogram pemerintah melalui Kementerian Pertanian yaitu Program Food Estate.

Praktik yang dilaksanakan oleh peserta Pelatihan Pengelolaan Organisasi Kelompok.

Diantaranya adalah; 1) pengolahan lahan menggunakan traktor roda dua dan roda empat; 2) pengapuran lahan; 3) perendaman benih padi (perlakuan benih); 4) penyiapan lahan persemaian dan 5) penyemaian benih padi selain praktik administrasi kelompok tani.

Widyaiswara BBPP Binuang Yusuf Rijayanto MA selaku fasilitator menyebutkan, melalui kegiatan praktik bukan hanya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para peserta dibidang teknis akan tetapi dikaitan dengan pelaksanaan fungsi kelompok tani.

Yusuf Rijayanto, menyebutkan bahwa fungsi kelompok tani yang harus dijalankan oleh Poktan.

Yaitu: 1) kelas belajar; 2) wahana kerjasama dan 3) unit produksi.

Sebelum turun ke lahan, peserta dibagi dalam beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok ditunjuk ketua kelompok.

Kelompok praktik diminta untuk menjalankan fungsi-fungsi kelompok tani, misalnya meminta peserta pelatihan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang materi praktik untuk memberikan penjelasan dan contoh misalnya pengolahan lahan.

Hal ini diharapkan nantinya Poktan dapat menerapkan fungsi-fungsi kelompok tani.

Lahan digunakan untuk praktik seluas kurang lebih 2 hektar adalah milik masyarakat yang bersedia untuk digunakan sebagai tempat praktik.

Kegiatan praktik tersebut juga diikuti oleh masyarakat tani sekitar tempat praktik sehingga secara tidak langsung hal ini sudah dapat memberikan contoh sekaligus dorongan kepada masyarakat, melakukan kegiatan usaha taninya secara berkelompok.

Kegiatan praktik ini pula telah mendorong masyarakat segera melakukan pengolahan lahan dan penanaman padinya.

Ismail Azmi salah satu peserta pelatihan menyatakan, kegiatan pelatihan ini sangat dirasakan manfaatnya, karena para peserta dapat melakukan dan merasakan langsung bagaimana melakukan belajar bersama antar peserta.

“Pengalaman-pengalaman peserta ditambah dengan informasi dari Widyaiswara akan melekat dalam hati dan ingatan peserta,” tutur Ismail

Lain pula dengan Rahman peserta pelatihan yang berasal dari Kelompok Tani “Rimba Jaya” desa Mampai.

Ia dengan yakin menyatakan bahwa menjalankan fungsi kelompok tani maka para anggota Poktan akan menjadi produktif dan menjadi petani sejahtera.

Begitu pula peserta lainnya menyatakan bahwa program Food Estate ini akan berhasil bila fungsi Poktan dijalankan, dan mereka berjanji menerapkan hasil pelatihan di kelompok taninya.

Program Food Estate mewujudkan kawasan pertanian khususnya padi yang dikelola melalui korporasi petani, kawasan tersebut bukan hanya penghasil gabah kering panen atau kering giling.

Melainkan beras dalam kemasan yang dikelola secara modern layaknya perusahaan besar.

Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya poktan yang merupakan lembaga petani dibidang pertanian ditingkat perdesaan harus ‘Kuat dan Mandiri.”

Harus menjalankan fungsi poktan. Kelompok-kelompok tani “Kuat dan Mandiri” bergabung menjadi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang “Mampu, Mandiri dan Berdaya Saing.”

Menjalankan fungsi kelompok tani merupakan salah satu kunci suksesnya program Food Estate, hal itu yang dituturkan Yusuf Rijayanto MA.

Untuk dapat menjalankan fungsi kelompoknya harus ditanamkan kebersamaan, kekompakan dan keterbukaan.

“Administrasi kelompok, pertemuan rutin, usaha bersama dan hal-hal lain harus dilakukan oleh kelompok untuk menumbuhkan kebersamaan, kekompakan dan keterbukaan,” pungkas Yusuf. (yusuf/bbppbinuang/dya).