BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Sungguh menyedihkan. Sejak tahun 2011 silam, jalan menuju SDN Pengambangan 10 Banjarmasin di Jl. Simpang Pengambangan RT 10,
Kelurahan Pengambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur, telah terputus akibat dinding jalan mengalami longsor.
Kemudian untuk mengatasi keadaan itu dibuatlah jembatan alternatif yang terbuat dari kayu ulin dengan lebar 1,5 meter. Namun sekarang kondisinya juga mulai mengkhawatirkan. Pasalnya, ketika air sungai naik atau pasang, jalan menuju sekolah pun terendam hingga lutut siswa, kadang ada siswa ke sekolah menggunakan jukung (perahu) hingga depan kelas.
“Kami harus berhati-hati melintasi jembatan tersebut karena banyak lobang-lobang, kayu yang sudah rapuh hingga saat dilintasi jembatan tersebut goyang-goyang seperti jembatan laying,” ucap seorang guru SDN Pengambangan 10, Hj.Faridah kepada koranbanjar.net.
Hal senada dikemukan guru honorer lainnya, Damba Prasetya. Apabila melintasi jembatan itu, dia menggunakan motor, kemudian kedua kaki harus turun dan pelan-pelan, karena takut jatuh ke sungai.
Semua guru SDN Pengambangan 10 berharap jembatan tersebut harus mendapatkan perhatian dari Pemerinta Kota Banjarmasin dan harus segera diperbaiki. Karena dapat membahayakan keselamatan semua orang yang menuju sekolah tersebut. (mj-017/sir)