RANTAU, Koranbanjar.net – Beginilah kondisi jalan Kabupaten Tapin yang di keluhkan warga sekitar Pasar Keraton Rantau yang cukup merepotkan para pedagang di malam hari. Karena itulah para pedagang meluapkan aspirasinya dengan menutup lubang jalan dengan ranting pohon dan batang pisang tertancap bilah bambu dan kantongan plastik sebagai tanda protes mereka. Diketahui di Pasar Keraton inilah kumpulan para pedagang yang dikatakan orang-orang yang mencari untung dan menjauhi kerugian.
Pantauan Koranbanjar.net, Selasa (2/4) kondisi jalan memang bergelombang dan tepat di lubang itu menjadi kubangan air, beber asir salah satu pedagang.
“Di sekitar kawasan Pasar ini ada dua arah masuk ke pasar Keraton tempat orang berjualan, pertama disebelah timur keraton dan kedua sebelah barat gerbang pasar jalan menuju ke praktek dokter milhan. Dua jalur inilah yang biasa dilintasi para pedagang sejak dini hari shubuh bahkan pagi hari beraktifitas lalu lalang para pedagang yang membawa hasil dagangannya ke pasar,” katanya.
Di sudut sebelah barat gerbang pasar ini saja jalan menuju pasar Keraton yang kondisinya masih baik, sementara sebelah timur arah keraton itu jalannya dapat di katakan terlalu berat untuk dilalui karena kondisinya berlubang dan bergelombang tak terlihat ada penerang jalan. Komunitas pedagang dan pembeli disini nampaknya sudah hafal mengisi lapak dan tempatnya masing-masing karena yang datang beraktifitas sejak dini hari hingga shubuh hampir rata-rata semuanya profesinya pedagang yang ahli mencari untung. Contohnya seperti pedagang sayur di pasar itu untuk menjual kembali dagangannya yang masih terlihat segar mesti berpacu dengan waktu demi para langganan ibu-ibu rumah tangga yang menunggunya keeokan harinya pada pagi hari. Karena itulah, dirinya ke pasar sejak dini hari rela begadang mata bekunang-kunang untuk mencari sayur-sayuran segar dan ikan segar, setelah semuanya didapati selanjutnya diletakan pada tempat terbuka karena kesegaran dagangan yang mereka peroleh itu diperlukan oksigen yang banyak sebagai bahan pengawet. Saat ini rata-rata pedagang sayur banyak menggunakan kendaraan roda dua dengan jok belakangnya dilengkapi peti kemasan terbuka sebagai tempat untuk menggantung hasil dagangannya berupa sayuran, ikan, dan sejenisnya yang baru diperoleh secara segar malam tadi di pasar. Alasannya menggantung seperti itu, agar terlihat tetap segar dagangannya sampai keesokan harinya untuk dijual kembali dengan target pastinya barang yang segar baru pasti jauh lebih mahal dan untung lebih banyak.
Melewati jalan berlubang seperti di pasar keraton ini tentu menjadi tantangan bagi mereka dalam mencari untung sebab apabila gugur dagangannya dari peti kemas dimalam hari pastilah dirinya mengalami kerugian, untuk itu mau tidak mau mereka memilih melewati jalan aman untuk masuk dan keluar pasar keraton. Dan juga bagi mereka dalam berkendaraan pandangan mata selalu kedepan sebagai bentuk keamanan di jalan dan setiap melintas lubang dijalan mau tak mau kepala mata melirik kebelakang amankah peti kemasnya dibelakang, apalah arti peti kemas tetap peti kemas itu hanya sebuah tempat namun yang terpenting isi dagangannya yang tergantung dan segar agar tidak terjatuh dari peti kemas di jalan yang berlubang.(rull/pri)