Tak Berkategori  

Jadi Wisata Minat Khusus, Komisi 2 DPRD Kalsel Dukung Kembangkan Pulau Curiak

Komisi II DPRD Kalimantan Selatan siap mendukung pengembangan wisata Pulau Curiak di Kabupaten Barito Kuala(Batola).

BARITO KUALA, koranbanjar.net –
Hal itu disampaikan anggota Komisi II, Rizki Niraz dan Zulfa Asma Fikra yang juga sebagai Wakil Ketua Pansus Raperda Pengelolaan Hutan usai mengikuti sosialisasi Sapta Pesona dan protokol kesehatan kawasan destinasi wisata di kawasan Jembatan Barito , Anjir Muara sekaligus kunjungan ke Stasiun Riset Bekantan – Pulau Curiak Kabupaten Batola, Sabtu (26/9/2020).

Rizki Niraz atau disapa Rizki didampingi Amalia Rezeki ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia ( SBI )mengatakan, pihaknya berjanji akan mendukung pengembangan wisata kawasan Pulau Curiak, untuk wisata minat khusus, terutama wisata bekantan dan hutan mangrove rambainya memiliki potensi yang sangat baik.

“Saya sangat tertarik mengunjungi kawasan stasiun riset bekantan Pulau Curiak yang dikelola SBI.Ternyata memiliki potensi sangat tinggi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata minat khusus,” tutur Rizki.

Karena menurutnya, kawasan yang dilingkupi hutan mangrove rambai serta dihuni berbagai macam satwa liar, seperti bekantan merupakan ikon Provinsi Kalsel yang mendunia serta banyak dikunjungi wisatawan asing.

“Saya juga mengapresiasi usaha hebatnya SBI yang mampu mengangkat sebuah kawasan mangrove rambai menjadi kawasan wisata minat khusus dunia ”, ucap perempuan paling muda di DPRD Kalsel yang membidangi pariwisata ini.

Apalagi wisata Pulau Curiak ini, lanjutnya, berbasiskan lingkungan dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui Kelompok Nelayan Peduli Lingkungan ( KNPL ) muara Kanoko.

Sementara itu Ketua SBI, Amalia Rezeki, sangat berterima kasih atas kunjungan anggota DPRD ink. Karena menurutnya baru pertama kali dikunjungi oleh anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan yang membidangi Pariwisata.

“Kami sangat senang dikunjungi anggota DPRD Kalsel ini. Berharap kunjungan ini membuka jalan bagi pengembangan kawasan wisata minat khusus di daerah,” katanya.

Disamping wisata minat khusus, merupakan pariwisata ramah lingkungan dan banyak diminati wisatawan mancanegara, imbuhnya.

Disisi lain Zulfa Asma Vikra juga, sangat mengapresiasi atas kerja keras dari SBI dalam mengembangkan kawasan mangrove rambai menjadi destinasi wisata dunia, walau dengan fasilitas yang minim dan sederhana.

“Saya salut dengan SBI. Setiap tahunnya dapat mendatangkan wisatawan mancanegara, walau dengan fasilitas yang sangat sederhana. Tapi mereka bisa mengemas dengan apik, sehingga bisa menarik wisatawan minat khusus dunia datang ke Kalsel,” terangnya.

Secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, bahkan turut menyumbangkan devisa untuk negara “, tutur anggota Legislatif yang juga Ketua Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalsel

Stasiun Riset Bekantan adalah sebuah kawasan wisata minat khusus yang dikelola SBI dengan melibatkan kelompok nelayan setempat. Terletak di Anjir Muara – Kabupaten Barito Kuala.

Awalnya kawasan tersebut hanya dijadikan tempat penelitian mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat. Namun kemudian berkat upaya Amalia Rezeki yang juga dosen biologi ULM sering mengenalkan stasiun riset tersebut di seminar-seminar dan kuliah umum di berbagai perguruan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri

Serta melalui program Internship dan summer course. Kemudian banyak dikunjungi oleh mahasiswa dan peneliti asing. Dan kini berkembang menjadi destinasi wisata minat khusus dunia. (yon)