Musibah banjir dan air bah rawan terjadi di wilayah Kotabaru. Lantas, intensitas hujan yang tinggi belakangan ini membuat warga Desa Sigam meningkatkan kewaspadaan, karena daerah ini termasuk salah satu yang rawan.
KOTABARU, koranbanjar.net– Musibah banjir pada beberapa daerah karena luapan air tak terkecuali di Kabupaten Kotabaru sendiri, banjir hingga longsor pun kerap menimbulkan kecemasan akibat curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah di Kabupaten Kotabaru.
Tak sedikit pula sejumlah titik di wilayah Kotabaru rawan akan bencana banjir dan longsor, serta tingginya genangan air hujan di sejumlah ruas jalan di wilayah perkotaan Kotabaru.
Adapun wilayah-wilayah kecamatan yang sering banjir akibatan curah hujan tinggi, dan ruas jalan yang sering tergenang air seperti di Kecamatan Kelumpang Hulu, Sampanahan, Pulau Laut Timur, Hampang, Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Sigam.
Maupun ruas Jalan H Agus Salim yang kerab digenangi air hingga lutut orang dewasa.
Bahkan hujan lebat yang mengguyur wilayah Kotabaru, sejak pukul 18.00 Wita, membuat warga di Desa Sigam Kecamatan Pulau Laut Sigam ini, harus waspada karena hujan lebat tidak menutup kemungkinan bisa terjadi banjir.
“Malam ini harus waspada lagi kita, sebab sejak sehabis magrib hingga sekarang hujan deras, takutnya air sungai meluap lagi dan banjir” kata Haidah warga Desa Sigam, Senin (15/11/2021) malam.
Haidah juga mengatakan, kemarin pada Minggu (14/11/2021) sekitar pukul 02.00 dini hari, hujan lebat yang sama sudah mengakibatkan banjir di desanya dan merendam sejumlah rumah warga di Desa Sigam tersebut.
“Satu minggu ini hujan terus. Tetapi baru kemarin subuh hujan deras sampai banjir di sini, sekitar pukul 3 subuh baru air surut,” tandasnya.
Ia juga berharap, hujan yang mengguyur Kotabaru malam hari ini, tidak mengakibatkan banjir lagi.
Sebab menurut dia, akibat banjir kamarin karpet serta perabotan rumahnya masih belum kering akibat terendam banjir.
“Saya berharap hujan malam ini tidak lama dan tidak mengakibatkan banjir lagi. Pasca banjir kemarin saja belum pada kering karpet rumah, masa harus terendam lagi malam in,i” cetus Haidah dengan raut muka sedihnya. (cah/dya)