Inilah Komitmen Angkasa Pura dari Dialog Publik Pengembangan Bandara Internasional

Oleh Denny Setiawan (Pimred koranbanjar.net)

DIALOG PUBLIK dengan tema “Mengambil Peluang dari Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor” yang digagas Parlemen Jalanan dengan Media Online koranbanjar.net, tampaknya membawa angin segar bagi masyarakat Banua.

Dalam dialog yang menghadirkan para narasumber berkompeten, seperti Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Ir Fazar, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani, GM Angkasa Pura Indah Preastutty, Akademisi DR. Ahmad Yunani, SE, MSi serta Aktivis Badrul Ain Sanusi Al Afif ini, telah mengungkap beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan masyarakat Kalimantan Selatan.

Sebelum pengembangan bandara internasional ini selesai yang diperkirakan pada Oktober  2019 mendatang, sesungguhnya pihak pelaksana pembangunan masih memerlukan tenaga kerja dengan beberapa klasifikasi. Dalam forum itu, GM Angkasa Pura, Indah Preastutty dengan tegas menyampaikan masih memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk terlibat sebagai pekerja, yang tentunya melalui mekanisme. Pasalnya, pengerjaan bandara dilakukan dengan melibatkan banyak pihak subkon yang memenuhi syarat.

“Kita masih membutuhkan pekerja, silakan yang berminat untuk berhubungan dengan sub kontraktor,” ungkapnya.

Komitmen lain yang dicetuskan pihak Angkasa Pura, setelah pengembangan Bandara Udara Internasional Syamsuddin Noor selesai, pihak Angkasa Pura maupun pihak yang lain yang terlibat pada rekrutmen pekerja akan membutuhkan tenaga kerja dengan kisaran antara 5.000 hingga 8.000 orang. Namun, pekerja yang dibutuhkan memenuhi standar Angkasa Pura. Pekerja dituntut memiliki keterampilan atau keahlian sesuai kebutuhan pihak bandara internasional.

“Kami siap!” Itulah salah satu komitmen yang dilontarkan GM Angkasa Pura, Indah Preastutty, manakala dituntut mengakomodir keinginan masyarakat Kalsel. Antara lain, memberikan kesempatan untuk mempekerjakan warga Banua, memberikan ruang untuk penambahan UKM-IKM, yang lagi-lagi tentunya sesuai standar dan mekanisme, memperhatian warga sekitar bandara, seperti warga Guntung Damar Landasan Ulin agar memperoleh program-program CSR, bahkan Angkasa Pura juga siap bekerjasama dengan pihak PDAM Intan Banjar dalam penyediaan air bersih.

Hal lainnya yang sangat menarik dari komitmen ini, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani secara detil menggambarkan peran dan kesiapan Pemko Banjarbaru dalam “menyongsong” berdirinya Bandara Internasional Syamsuddin Noor.

Ternyata, Pemko Banjarbaru sudah mempersiapkan infrastruktur yang sangat memenuhi standar, memfasilitasi pembebasan lahan, jalan untuk jalur lambat dengan lebar yang sesuai, drainase yang tertata apik, memfasilitasi penyediaan jaringan PLN dengan pihak terkait, bahkan Pemko juga sedang mempersiapkan Aerocity atau Kota Baru berbasis bandara serta menyiapkan miniatur Kalimantan Selatan.

Pelaksanaan Dialog Publik ini juga mencetuskan notulensi yang dapat menjadi rekomendasi untuk disodorkan kepada Pemprov Kalsel dan Pemko Banjarbaru. Atas rekomendasi itu, Pemerintah Daerah diharapkan membuat sebuah kesepakatan dengan pihak Angkasa Pura, agar komitmen yang sudah dibangun dalam dialog betul-betul teralisasi.

Bagian penting itu dicetuskan Ketua Perlemen Jalanan, Badrul Ain Sanusi melalui paparan dan harapannya di hadapan para narasumber dan audience. ([email protected])