Imam FPI Kalsel Sesalkan Tindakan Oknum Banser

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET- Imam DPD Front Pembela Islam (FPI) Kalsel, Habib Zakaria Bahasyim menyesalkan tindakan oknum Banser Banjarmasin yang melakukan perampasan bendera bertuliskan kalimat tauhid dari beberapa kelompok anak muda penggemar Habib Syech di acara Banjarmasin bersholawat, belum lama tadi.

Peristiwa itu terjadi saat warga Banjarmasin sedang mengikuti kegiatan bersholawat, sekelompok anak muda megibarkan bendera tauhid mengiringi lantunan syair sholawat Habib Syech Abdul Qodir Assegaf di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Jum’at (19/09/2018).

Habib Zakaria Basyim mensinyalir, ada oknum Barisan Ansor Serbaguna Nahdatul Ulama Banjarmasin yang mulai terkontaminasi dengan pemahaman- pemahaman yang salah mengenai bendera yang bertuliskan kalimah tauhid itu.

“Mereka itu (oknum Banser yang merampas bendera) tidak menyaring ketika melihat bendera tersebut langsung saja dianggap salah dan menganggap bendera HTI. Pemikiran itu yang sebenarnya salah,” ujar Habib Basirih ini.

Menurutnya, oknum Banser itu mestinya perlu belajar lagi dan mencermati betul-betul apa dan bagaimana, boleh atau tidak bendera tauhid digunakan dan dilarang penggunaannya saat apa.

“Perlu dicermati dan dipelajari keseluruhan tentang penggunaan bendera ini, jangan asal”! Itu bendera Rasulullah, bendera kaum muslimin, bukan bendera HTI!” ucapPimpinan Majelis Anwarul Mustofa ini dengan tegas.

Calon DPD RI 2019 mendatang dari Independen Dapil Kalsel ini juga mengecam keras atas peristiwa pembakaran bendera tauhid yang terjadi di Garut Jawa Barat, di mana ia mengatakan hal itu tidak bisa diterima siapapun dari kaum muslimin di manapun berada.

“Apapun alasannya membakar bendera yang bertuliskan kalimat tauhid itu tidak bisa dibenarkan, apalagi alasannya itu adalah bendera HTI, sama sekali itu bukan bendera HTI, itu adalah Panji Rasulullah,” tandas Habib .

Hal ini menjadi pelajaran yang sangat besar bagi banser keseluruhan dan Ketua Umumnya, untuk lebih dalam lagi belajar bagaimana berprilaku dan bersikap yang baik. Jangan suka melakukan tuduhan-tuduhan yang diyakini belum tentu benar.

“Mohon untuk belajar lagi bagaimana bersikap dan berperilaku yang baik, jangan suka menabur tuduhan yang dengan mudah menyimpulkan tanpa kajian yang jelas dan benar yang pada akhirnya dapat memecah belah persatuan umat seluruh Indonesia bahkan dunia,” jelasnya.

Terakhir Habib Zakaria kembali mengingatkan kepada seluruh Banser seluruh Indonesia supaya betul-betul bisa membedakan bendera Rasulullah seperti apa dan bendera HTI itu seperti apa. Jadi perlu dipahami lebih dalam.

“Jangan bergaya seperti preman di pasar yang langsung bertindak tanpa berpikir, tanpa belaja dan mudah-mudahan kejadian cukup sekali dan tak terulang lagi,” pungkasnya

Telah diketahui saat perayaan Hari Santri Nasional di Lapangan Alun-Alun Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut pada Senin (22/10) kemarin, telah terjadi pembakaran bendera berwarna hitam bertuliskan kalimats tauhid, yang dilakukan oleh oknum Banser yang videonya viral tersebut.(al/sir)