DAHA UTARA, KORANBANJAR.NET – Meski hujan yang melanda wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sejak tengah malam hingga siang, Senin (14/1/2019), membuat debit air sungai Amandit meningkat drastis, namun aktivitas warga di Kecamatan Daha Utara yang merupakan wilayah terendah Kabupaten HSS tidak menunjukkan kekhawatiran.
Salah seorang warga Kecamatan Daha Utara, Ahmad Mujahid, menceritakan, selama tinggal di Daha Utara, ia tidak pernah menghalami kebanjiran yang berarti akibat musim hujan.
“Mun dahulu banar ada ai banyu dalam, tapi itu gin sampai maninggalamakan jalan haja, mun sampai rumah kada biasa banjir. Itu gin satumat haja – kalau dulu pernah ada air sangat pasang, tapi itupun hanya sampai menenggelamkan jalan saja, tidak sampai mengenai rumah dan hanya beralngsung sebentar –,” cerita Mujahid.
Ia pun mengaku heran mengingat derah Daha Utara yang notabenenya adalah wilayah terendah di Kabupaten HSS itu tidak pernah kebanjiran.
“Ia aku bingung jua, di Kandangan tu mau banjir, padahal wilayah Nagara lawan Kandangan ni tinggi Kandangan, tapi di sini bujur randah tapi kada mau banjir – saya bingung juga di Kandangan bisa banjir, padahal wilayah Nagara dengan Kandangan lebih tinggi Kandangan, tapi di sini meski (dataran) rendah, tapi tidak pernah banjir –,” ujarnya.
Salah seorang warga setempat lainnya, Samad, menuturkan, kondiis air paling dalam akibat curah hujan yang tinggi di Daha Utara biasanya hanya mencapai bagian lantai bawah rumah warga saja.
“Paling dalam ada malam tadi satumat sampai tikas bawah lantai haja, kada sampai calap – paling dalam (air) malam tadi ada sebentar saja, itupun airnya hanya sampai bagian bawah lantai saja, tidak sampai masuk ke dalam rumah –,” tuturnya. (mj-025/dny)