Tak Berkategori  

Hujan Beberapa Daerah Di Kalsel Jadi Pemicu Kabut Asap

BANJARBARU, koranbanjar.net – Hujan yang terjadi dibeberapa daerah Kalimantan Selatan, Rabu (2/10/2019) mengakibatkan kabut asap menyelimuti daerah Banjarbaru dan sekitarnya. Sehingga terdampak, pada beberapa penerbangan di Bandara Syamsuddin Noor mengalami delay.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kalsel Wahyuddin menyatakan hal tersebut.

“Asap ini disebabkan hujan kemarin, turun ke lahan gambut yang terbakar. Sehingga, pada malam hari asapnya keluar,”ujarnya kepada koranbanjar.net saat ditemui di Kantor BPBD Kalsel Banjarbaru, Kamis (3/10/2019) pagi.

Ia menjelaskan, mengenai fenomena tersebut sudah dialami sebanyak dua kali terjadi seperti minggu lalu saat hujan pertama kali.

“Kami tidak perlu mencari titik dimana asap itu berasal, karena penyebabnya memang dari lahan yang masih ada asapnya kemudian mendadak terkena hujan,”kata Ujud, sapaan akrabnya.

Dirinya mengakui, hujan sangat membantu memadamkan titip yang masih ada apinya.

“Sebenarnya, bisa saja tidak menyebabkan kabut asap jika hujan turun secara terus menerus. Kemudian, baru bisa langsung hilang kabut asapnya,”ucapnya.

Ia mengungkapkan, akan fokus terhadap enam titik penyumbang asap terbesar yang sampai saat ini masih sulit dikendalikan.

“Enam titik tersebut yaitu di Bandara satu titik, di Peramuan beberapa titik, di Guntung Damar tetap dijaga. Sebab, kemarin satu hari sempat kita tinggalkan ternyata masih ada asap dan api. Kita akan terus melalukan upaya selama empat hari kedepan, agar asap segera tuntas dan selesai,”tuturnya.

Senada dengan Kalak BPBD Kalsel,Staff Prakirawan BMKG Syamsuddin Noor Shaaimul menambahkan, hujan sebelumnya mempengaruhi suhu udara. Sehingga, menimbulkan kabut asap.

“Kabut asap memang setiap hari masih sering terjadi di area bandara, hujan kemarin berpengaruh terhadap suhu udara pada malam dan dini hari atau lebih dingin dari biasanya. Sehingga, memicu terjadinya kabut disertai campuran asap,”paparnya.

Ia membeberkan, penyebab terjadinya kabut asap yang relatif lebih lama pada kemarin dikarenakan RH yang tinggi dan suhu udara masih dingin sekitar 24 derajat pukul 10.00 wita.

“Menyebabkan pemanasan matahari tidak bisa masuk ke permukaan, memperlambat proses pengangkatan udara dingin di permukaan. Untuk pagi ini cuaca di bandara mulai pukul 05.30 wita hingga pukul 10.30 wita masih dalam kondisi kabut asap dengan visibility (jarak pandang) terpendek 300 meter,”ungkapnya.

Namun, tak bisa ia pungkiri. Hujan yang mengguyur beberapa daerah di Kalsel kemarin berhasil menurunkan jumlah titik hotspot.

“Titik hotspot turun menjadi 21, sebelumnya terdapat 128,”pungkasnya. (ykw/maf)