Religi  

Heboh ! Rumah Anggota Polda Kalsel Diduga Diserang Seorang Istri Pegawai Pemprov

Warga Perumahan Komplek Wengga Palm Karang Rejo Guntung Manggis, Kota Banjarbaru dibuat heboh akibat dugaan penyerangan seorang perempuan yang diketahui istri salah satu Pegawai Pemprov Kalsel, terhadap rumah anggota Polri yang bertugas di Polda Kalimantan Selatan, bernama Suparman.

BANJARBARU, koranbanjar.net –
Keributan itu terjadi pada hari Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 16.00 Wita atau jam 4 sore saat berlangsung Shalat Ashar.

Kepada koranbanjar.net, Suparman yang bertugas di bagian Pelayanan Markas Polda Kalsel berpangkat Ipda ini, ketika ditemui di rumahnya, Senin (17/8/2020), menceritakan kronologis kejadian, dimana ketika itu dirinya sedang melaksanakan ibadah Shalat Ashar.

 

“Jadi begini waktu itu kan, saya sedang Shalat Ashar di bagian pojok rumah paling belakang. Sebelum saya selesai shalat, pada takhiyat akhir sebelum salam, terdengarlah suara pintu saya digebrak-gebrak sambil teriak-teriak, terdengar suara perempuan memanggil, Parman keluar Parman keluar,” tutur Suparman.

 

Lanjut Parman panggilan kesehariannya, mendengar teriakan bernada emosi itu, bergegaslah Parman menyelesaikan Shalat Asharnya lalu beranjak ke arah depan. Lewat jendela ia tengok ternyata tidak ada orangnya.

Tiba-tiba perempuan yang datang bersama dua orang laki-laki, salah satu diketahui adalah suaminya bernama Akhmadi Noor, berada di pintu jendela samping rumah sembari kembali menggebrak pintu jendela tersebut.

“Kemudian saya samperin lagi ke samping, ketemulah sama dia(perempuan diduga sebagai pembuat keributan – red), terus saya tanya ada masalah apa, ke depan saya bilang,” seru Parman

Setelah berada di depan pekarangan rumah, perempuan yang bernama Mardiana atau Rita ini lagi-lagi dengan nada tinggi tiba-tiba menyebut nama Dian, yang tidak lain istri Parman sendiri.

“Mana Dian, saya mau bikin perhitungan, katanya waktu itu, terus saya bilang kalau kalau kamu ada masalah dengan istri saya, merasa dirugikan silahkan lapor polisi, jangan teriak-teriak disini, ini rumah saya, istri saya tidak berada di rumah,” cetusnya.

Ditengah menegangnya keributan itu, Rita diminta Parman untuk meninggalkan rumahnya sembari berkata kalau tidak menjauh akan dilaporkan ke polisi.

“Ini rumah saya, pergi tidak, kalau tidak pergi akan saya panggil polisi membuat onar disini, terus katanya panggil aja saya tidak takut,” aku Parman.

Tiba-tiba terlihat seorang laki- laki dengan masker menutupi mulut dan hidungnya yang tidak lain suaminya Mardiana sambil berkata,”sudah lah kita tinggalkan tempat ini, kita salah menyerang ke rumah orang, kata suaminya waktu itu,” ujar Parman.

Bahkan sebut Parman, Mardiana sembari beranjak menjauh dari rumahnya sehabis diusir, sempat mengancam, “tunggu Parman, akan ada banyak lagi nanti yang datang, lalu saya bilang, tidak apa-apa, saya tidak takut,” sahutnya kala itu.

Ketika ditanya darimana dirinya mengetahui jikalau laki-laki mengenakan masker itu adalah suami Mardiana(Rita).

“Kalau dengan suaminya saya sudah pernah kenal, saya tau betul perawakan dan suaranya, kalau laki-laki itu Akhmadi Noor,” sebut Parman dengan yakin.

Atas kejadian ini, Parman mengaku sangat terganggu dan membuat suasana hati dan rumah tangga tidak tenang, sehingga dirinya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kota Banjarbaru.

 

“Saya sudah laporkan ke Polres atas tindakan Mardiana dan suaminya melakukan penyerangan di rumah saya, dan juga akan saya laporkan ke atasan saya nantinya,” tandasnya.

 

Sementara Ketua RW setempat, Dalyono yang rumahnya bersebelahan dengan Ipda Suparman, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian sore itu.

Bahkan menurut pengakuannya, dirinya sempat mengusir pasutri dan satu orang kawannya itu.

“Ini saya tidak memihak sana sini, tetapi kemarin perempuan itu datang kesini mengamuk menanyakan Ibu Dian,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dalyono mengatakan, perempuan itu mengaku sempat dihajar oleh Dian, dan rambutnya dijambak.

“Saya tanya kejadiannya dimana, dia bilang disana(di luar kawasan komplek) terus saya bilang lagi, kalau kejadiannya disana jangan dibawa kesini, kamu visum aja dan laporkan polisi, begitu saya bilang,” tegasnya.

Menurut Dalyono, selama ini warganya hidup berdampingan dengan damai dan tenang, tidak pernah terjadi masalah atau hal yang menganggu ketenangan penghuni Komplek ini.

“Kejadian seperti itu baru pertama terjadi di komplek ini, sebelumnya tidak pernah, sebab selama ini selalu damai dan aman,” akunya menutup pembicaraan.

Sayangnya, ketika media ini ingin melakukan konfirmasi kepada Akhmadi dan Mardiana, alamat jelas tempat tinggal kedua pasutri itu tidak diketahui, walaupun sebelumnya sudah menanyakan ke beberapa sumber.(yon)