Religi  

Harga Ayam Naik, Disdag Kalsel Akui Kekurangan Pasokan

Harga komoditas ayam di sejumlah pasar tradisional, mengalami lonjakan harga sejak beberapa hari terakhir. Kekurangan pasokan di peternak, menjadi penyebab kenaikan harga saat ini.

BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Tingginya harga ayam di pasaran, membuat sebagian besar pedagang makanan siap saji mesti gigit jari. Sebab, hanya mendapat keuntungan yang sedikit.

Kepala Dinas (Kadis) Perdagangan Provinsi Kalsel Biharsani membenarkan hal tersebut. Kata dia, harga ayam di peternak sudah lebih dari Rp 20 ribu.

“Tiga bulan lalu, peternak mengalami kerugian. Sebelumnya, saat puasa para peternak mengganggap permintaan tinggi. Faktanya, justru terbalik. (Permintaan) berkurang, akibat dampak covid-19,” ujar Kadis Perdagangan Provinsi Kalsel Biharsani, Selasa (14/7/2020).

Selain itu, pemilahan pada ayam menyebabkan terjadinya perbedaan harga. Sehingga, selisih cukup tinggi ketika sampai di pasaran.

“Sebagian peternak kecil, banyak yang gulung tikar. Sementara peternak besar, mengurangi produksi selama pandemi covid-19,” ucapnya.

Ia menduga, para peternak ingin mengembalikan modal kerugian sebelumnya saat terdampak covid-19.

Seperti diketahui, harga ayam jenis broiler mencapai Rp 50 ribu per-ekor. Sedangkan, ayam pedaging spesial dada dan paha berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per-kilogram, pada Senin (13/7/2020) kemarin. (MJ-029/YKW)