Halaman Sekolah Kumuh, Bantuan Bangunan Tembok tak Kunjung Datang

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Kondisi halaman SDN Kelayan Timur 12, Jalan Tatah Bangkal RT 32, Kelurahan Kelayan Timur, Kecamatan Banjarmasin Selatan, sangat memprihatinkan dan nampak terlihat kumuh. Pasalnya, di halaman sekolah tersebut berjejer warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman untuk para murid.

Selain merasa terganggu atas kondisi tersebut, pihak sekolah terkait juga khawatir terhadap berbagai makanan dan minuman yang dijual para pedagang di warung-warung sekolah itu karena tidak terjamin kebersihannya.

Menyikapi permasalahan ini, menurut Kepala SDN Kelayan Timur 12, Saidah Asiah, pihaknya sudah berkali-kali meminta bantuan kepada pihak Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin agar SDN Kelayan Timur 12 dibangunkan tembok sekolah untuk membatasi warung-warung yang selama ini berjualan bebas di sekolah mereka.

“Saya khawatir ini akan membawa dampak buruk bagi kesehatan anak-anak. Saya sangat sedih melihat kondisi seperti ini,” ujarnya kepada koranbanjar.net belum lama tadi.

Ia berharap agar Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin segera merealisasikan dana bantuan pembangunan tembok sekolah demi kenyamanan dan kesehatan lingkungan sekolahnya.

Ketika ditemui koranbanjar.net di kantornya, Kamis (23/8), Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Dariyanto, mengaku tidak tahu sama sekali kondisi memprihatinkan SDN Kelayan Timur 12 tersebut.

Ia beralasan, tidak ada laporan dari timnya mengenai bantuan yang diminta pihak SDN Kelayan Timur 12. Namun, ia berjanji akan segera melakukan peninjauan ke lokasi sekolah tersebut.

“Saya tidak tahu sama sekali dimana dan bagaimana keadaan SDN Kelayan Timur 12 itu. Tapi nanti kita akan segera melakukan survey ke situ,” ujarnya.

Sedangkan mengenai dana bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah, ia menjelaskan, sepengetahuannya, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)  tahun 2018 saat ini sedang mengalami pengurangan.

“Pada tahun ini Pemerintah Kota Banjarmasin terus melakukan pengurangan terhadap APBD,” jelasnya.

Ia juga menerangkan, terkait bantuan untuk sarana dan prasarana sekolah, pemerintah mempunyai skala prioritas, itulah sebabnya bantuan untuk sekolah kadang bisa terlambat dan bahkan harus menunggu lama.

“Mudah-mudahan di tahun 2019 yang akan datang bantuan untuk sekolah-sekolah dapat terwujud dan terlaksana dengan baik,” harapnya. (al/dny)