Tak Berkategori  

Guru SMAN 2 Banjarbaru: Siswa hanya Terkena Campak Biasa, Bukan Rubella

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – 71 Kasus pengidap campak dan rubella di 4 lembaga pendidikan yang ada di Banjarbaru seperti yang tertulis dalam surat edaran kewaspadaan dan kesiapsiagaan penyakit campak dan rubella oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel, salah satunya ada di SMAN 2 Banjarbaru sejumlah 9 kasus.

Namun, saat koranbanjar.net mendatangi SMAN 2 Banjarbaru, Jalan Perhutani Mentaos, Banjarbaru, Kamis (13/9) siang tadi, pihak sekolah tersebut membantah adanya 9 kasus rubella yang terdapat pada siswa SMAN 2 Banjarbaru.

Bantahan tersebut disampaikan oleh salah satu guru SMAN 2 Banjarbaru, Taufik Kurahman. “Memang ada murid terkena campak, tapi itu campak biasa seperti kerumut, bukan rubella. Siapa juga yang menyatakan rubella,” ucapnya kepada koranbanjar.net.

Menurutnya, pihaknya juga tidak menerima surat hasil pemeriksaan dari dinas terkait yang menyatakan bahwa siswanya terkena rubella.

“Secara kedinasan, mereka (pihak Dinas Kesehatan), harus mengirimkam surat, paling tidak dengan aturan yang ada. Kita bingung juga tiba-tiba ada dapat data 9 kasus ini. Sedangkan hasil labnya juga tidak ada,” katanya.

Atas munculnya kasus yang disebutkan dalam data tersebut, dirinya mengkhawatirkan hal itu akan membuat kegaduhan di pihak siswa maupun pihak orang tua siswa.

“Jika benar memang di sini ada kasus tersebut, toh kita yang duluan memberi tahu kepada dinas terkait,” ujarnya.

Sedangkan untuk siswa-siswinya yang terkena kerumut, dirinya mengungkapkan, kisaran usia pada siswa-siswinya yang terkena kerumut berkisar antara usia 15 tahun hingga 16 tahun, yakni antara kelas 1 dan 2 SMA.

“Kita punya dokter untuk menangani, dan juga ada puskesmas yang terdekat. Murid yang terkena kerumut itu paling 3 hari saja tidak, sisanya sudah sembuh,” jelasnya. (maf/dny)