Gubernur Maluku Mengungkap Fakta di Banjarmasin

BANJARMASIN,koranbanjar.net – Gubernur Provinsi Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya berkenaan Hari Pattimura ke-202, mengungkap fakta alasan kemunduran dirinya dari Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri.

Hal ini ia sampaikan di sela sambutannya di Hari Peringatan Patimura dan halal bihalal warga Maluku di Mahligai Pancasila Jalan Seoprapto Banjarmasin, Sabtu (06/07/2019) malam.

Jenderal bintang dua dengan pangkat Irjen Polisi tersebut meninggalkan jabatannya di kepolisian lebih memilih pulang ke tanah kelahiran karena keprihatinannya terhadap kondisi provinsi terkaya itu.

Ada beberapa masalah yang dialami provinsi beribukota Ambon ini yakni kemiskinan, pengangguran, buruknya layanan publik, serta pendidikan dan kesehatan.

“Karena Maluku, yang pertama, termiskin ketiga dari 34 provinsi. Kedua, pengangguran nomor satu. Ketiga, pelayanan publik kurang begitu bagus, terutama pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta ketertutupan investor,” ungkapnya.

Menurut dia, keberadaan para investor akan dievaluasi kembali agar dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Maluku.

“Tidak ada investor yang masuk Maluku secara terbuka. Banyak sekali investor di Maluku, tapi di bawah tangan dan tertutup. Ini akan saya buka,” ujarnya, disambut tepuk tangan warganya.

Ia juga berjanji terus menjaga dan mempertahankan sumber daya alam di Maluku sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang.

Murad ingin wilayah Maluku bisa mengejar ketertinggalan dari provinsi-provinsi lainnya, salah satunya yakni dengan membangun berbagai infrastruktur dibutuhkan, seperti pelabuhan, tol laut, dan lain-lain.

Memaknai perjuangan Kapitan Patimura, lulusan Akpol 1985 ini menerangkan, Kapitan Patimura alias Thomas Matulessy merupakan seorang laki-laki gagah berani, rela berkorban untuk emansipasi (kebangkitan) harkat dan martabat bangsanya.

“202 tahun sudah perjuangan Pattimura, tetapi api perjuangannya selalu menyala. Dia telah mengajarkan kepada kita tentang makna dan arti penting menjadi seorang pejuang, bukan seorang pecundang,” jelasnya.

lanjut Murad, Patimura adalah pejuang yang rela mengorbankan seluruh jiwa raga untuk bangsanya, pejuang yang lebih mementingkan kepentingan bangsanya lebih dari kepentingan diri dan kelompoknya.

Gubernur di provinsi pencipta lagu Rasa Sayange ini mengucapkan ribuan terima kasih kepada masyarakat Kalimantan Selatan yang sudah memberikan kesempatan kepada warganya untuk menetap di Bumi Lambung Mangkurat ini

“Terutama buat Pak Sahbirin Noor yang sudah memberikan kenyamanan kepada warga kami disini. Kami siap untuk berpartisipasi bersatu dengan masyarakat Kalsel dalam memajukan provinsi yang Bapak pimpin,”

Menutup sambutannya, Ia mengingatkan untuk mengenang selalu amanat leluhur yang dititipkan Thomas Matulessy (Patimura).

“Patimura tua boleh sirna, tetapi akan bagkit Patimura-patimura muda untuk bangkit meneruskan perjuangan ini,” tutupnya. (yon/dya)