Realisasi Grand Desain Sekumpul Tak Jelas, Andin Sindir Kepala Daerah

MARTAPURA, koranbanjar.net – Bicara kawasan Sekumpul sudah tentu identik dengan makam Wali Allah, Al Mukarram Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, yang berada di Kompleks Ar Raudhah, Martapura.

Tiap tahun, khususnya acara haul kawasan ini menjadi sentral kunjungan seluruh jamaah tak hanya secara regional Kalimantan. Tetapi jamaah yang datang dari luar pulau Kalimantan, bahkan luar negeri. Tidak mengherankan jika Sekumpul menjadi pusat kunjungan jamaah yang berjumlah jutaan orang.

Akan tetapi sungguh sangat disayangkan, ikon wisata religi Kota Martapura ini masih belum mendapatkan perhatian prioritas dari Pemerintah Kabupaten Banjar. Terbukti, meski Dinas PUPR Banjar sudah mempersiapkan grand desain pembenahan jalan, drainase, pembuangan air dari jalan, namun sampai sekarang dikabarkan belum ada kabar progres yang menggembirakan tentang rencana tersebut.

Padahal sebagaimana diketahui masyarakat luas, jalan utama Sekumpul selalu menimbulkan problem sosial yang sangat merugikan. Apabila diguyur hujan lebat, dipastikan kawasan Jl Sekumpul banjir. Pada jam-jam tertentu, macet tidak bisa dihindari lantaran lebar jalan yang sudah tidak memadai. Terlebih di sekitar kanan dan kiri jalan sudah menjadi pasar, padat dengan deretan toko.

Dr. Andin Sofyanoor, SH, MH
Dr. Andin Sofyanoor, SH, MH

Hal ini sepertinya mendapat perhatian yang sangat serius dari anggota DPRD Kabupaten Banjar, Dr. Andin Sofyanoor, SH, MH. Ketua Badan Legsilasi DPRD Banjar ini sangat kecewa, karena belum ada progres yang jelas terhadap peningkatan layanan publik kawasan Sekumpul.

“Berbicara kawasan Sekumpul, kita sudah bicara kebutuhan secara regional Kalimantan dan nasional, bahkan internasional. Saya sebagai orang asli Martapura dan wakil rakyat, menginginkan agar persoalan sosial yang terjadi pada kawasan Sekumpul harus segera diatasi, progresnya harus jelas,” ungkap Andin.

Ditegaskan lagi, selain menyangkut kebutuhan masyarakat luas, Sekumpul merupakan ikon wisata religi Kalimantan Selatan, bahkan nasional. Sebab itu, sudah sepatutnya menjadi prioritas bagi Pemerintah Daerah.

Tanpa mengindahkan wisata religi lainnya di Kabupaten Banjar, menurut Andin, fasilitas umum di kawasan wisata religi lain di Kabupaten Banjar, juga harus tetap menjadi perhatian. Seperti wisata religi makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari dan Syekh Abdul Hamid Abulung.

“Peningkatan fasilitas umum di kawasan-kawasan itu sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Jadi tidak ada pilihan bagi Pemerintah Daerah, kecuali harus mewujudkan rancangan tersebut. Kami dari legislatif, sudah pasti akan mendorong sepenuhnya program pemerintah daerah agar bisa mewujudkan. Tetapi kalau kepala daerah tidak memprioritaskan program itu, patut dipertanyakan,” tegasnya.

Baca juga: Penataan Sekumpul “Jalan Di Tempat”, Khairul Saleh Akan Perjuangkan

Andin pun bercita-cita, jika era sekarang rancangan peningkatan fasilitas umum Sekumpul tidak terwujud, maka dia akan berjuang untuk mewujudkannya.

“Kalau saya diridhoi Allah, diberikan amanah oleh masyarakat Kabupaten Banjar untuk memimpin daerah ini, memiliki kewenangan membangun Kabupaten Banjar, maka salah satu yang menjadi prioritas adalah mewujudkan grand desain atau rancangan peningkatan infrastruktur kawasan Sekumpul,” pungkas anggota dewan asli Kelurahan Murung Keraton ini.(sir)