Gawat Nih! Penyakit Difteri sudah Mulai Mengancam

MARTAPURA – Virus penyakit difteri cukup menghantui masyarakat, terutama bagi anak-anak. Contohnya, di Pulau Jawa, penyakit ini sudah merenggut nyawa sejumlah anak. Sekarang, difteri juga sudah mengancam masyarakat Kalimantan Selatan.

Berdasarkan data yang diperoleh wartawan koranbanjar.net, kini di Banjarmasin sudah ada satu anak yang terinfeksi penyakit mematikan tersebut. Sedangkan di Banjarbaru dan Martapura masih diselidiki pihak yang berwenang.

Penyakit yang sangat berbahaya ini disebabkan karena anak yang tidak mendapatkan suntik campak saat masih balita.

“Untuk pasien yang baru masuk Selasa (12/19) tadi, masih belum pasti menyandang penyakit difteri atau bukan. Karena kami dari pihak rumah sakit tidak bisa mengatakan terkena penyakit tersebut, harus melewati uji laboratorium terlebih dulu,” tutur pihak RSUD Ratu Zalekha, yang tidak ingin disebutkan namanya, saat diwawancarai koranbanjar.net.

Gejala awal yang dialami bisa tidak spesifik. Seperti demam tidak tinggi, nafsu makan menurun, lesu, nyeri menelan dan nyeri tenggorokan, sekret hidung kuning. Adapun cara untuk pencegahan wabah yang sangat berbahanya ini dengan melakukan imunisasi. Seperti yang diimbau Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.

“Saya mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Banjar untuk melakukan imunisasi, seperti DPT, DT, TD sesuai dengan usia.  Dan lakukan petunjuk dari petugas kesehatan setempat,” tutur Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Rusidawati SKM.

Pentingnya imunisasi bagi anak balita hingga usia yang ditentukan, untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak, karena wabah difteri ini sangat mudah untuk ditularkan.

“Difteri ini sangat mudah menular, bisa lewat udara, bahkan lewat bekas sentuhan. Jika keluarga atau orang terdekat ada yang terkena wabah ini maka cepat-cepat membawanya ke rumah sakit, karena ada penanganan yang khusus untuk penderita difteri,” tambah Kasi Surveilans dan Imunisasi drg. Rahimayati MPHM.

Adapun untuk serum imunisasi dijamin kehalalannya, karena sudah ada label halal dari MUI (Majlis Ulama Iandonesia).

“Sesudah imunisasi, seperti demam dan lainnya itu adalah efek wajar, jadi jangan hawatir. Kita lebih baik mencegah daripada mengobati,” pungkas Kepala Biadang P2P Kabupaten Banjar, Rusidawati SKM.(sen)