Gadis Model Banjarmasin, Nabila Salwa Azzahra; Usia Tiga Tahun Sudah Terjun ke Modelling

Nabila Salwa Az-Zahra. (foto: ist)
Nabila Salwa Az-Zahra. (foto: ist)

Gadis Model asal Banjarmasin berusia 15 tahun ini bernama Nabila Salwa Az- zahra, pelajar sekolah unggulan di Kota Banjarmasin yakni, SMAN 1 Mulawarman Banjarmasin Kelas 10 IPS 3.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Nabila panggilan kesehariannya meraih juara harapan 2 lomba model remaja kriteria Casual Bebas di Q-Mall Kota Banjarbaru yang dilaksanakan 4 hari lalu, Sabtu (5/6/2021).

Kepada media ini, Selasa( 8/6/2021) Nabila mengatakan menggeluti dunia model sejak berusia 3 tahun, saat itu di bawah asuhan AR Modeling.

“Ikut kegiatan model sejak usia 3 tahun sampai kelas 6 SD, pada waktu itu di bawah asuhan bang Madi (pimpinan AR Modeling),” ujarnya saat wawancara di Juragan Gorengan Banjarmasin.

Didampingi ibunya seorang Dosen di salah satu universitas Banjarmasin, gadis kelahiran Banjarmasin, 18 November 2005 ini mengisahkan, berawal hobi terhadap gaya para model, performance para model, sehingga mulai tertarik dan menekuni hal yang berbau model.

Seiring usia yang meningkat, Nabila melepaskan diri dari agency, dan mencoba berkarya secara mandiri melalui guru modelnya dari orang tuanya sendiri.

“Biar lebih nyaman dan intens bersama Nabila, daripada dengan orang lain, kalau dengan orang tua sendiri, semaksimal mungkin orang tua pasti mensupport bakat anaknya,”  sahut Ibu Nabila yang enggan menyebut nama, karena mengaku tak ingin dikenal.

Kembali ke Nabila, gadis yang mengidolakan Megan Fox artis Hot Hollywood ini, mengungkapkan tujuan dirinya menggeluti dunia jalan lenggak-lenggok ini agar menjadi orang yang lebih percaya diri.

“Selain itu banyak teman, bisa berdandan, dan lebih up to date,” ucapnya dengan tawa disertai lesung pipi.

Selain dunia model,  Nabila juga ikut dalam kegjatan tari  di bawah pembinaan Sanggar Tari Bunga Anggrek Banjarmasin pimpinan Ruspandi SE atau akrab disapa Kak Pandi.

Menurut putri pertama dari 4 bersaudara ini, tari dibanding model, lebih sulit menjadi penari, karena gerakannya lebih banyak dan jenis tarinya pun berbagai macam.

“Lebih susah menari ketimbang model, sebab kalau model cuman gaya berjalan aja, sedangkan tari lebih banyak gerakan,” tutur Nabila yang baru 1 tahun ikut sanggar tari khas Kalimantan ini.

Lantas, bagaimana dengan belajar, apakah dua kegiatan yang bukan program berasal dari sekolah ini mengganggu pendidikan?  Nabila dengan lantang mengatakan, sama sekali tidak mempengaruhi kegiatan belajar, malah nilai raport di atas rata – rata 85 sampai 90.

“Alhamdulillah nilai raport selama ini tidak pernah anjlok, dan bahkan ibu guru terutama wali kelas sangat mendukung kegiatan model dan tari yang aku tekuni,”  katanya.

Dia bercita – cita kelak ingin menjadi wanita karir, lebih spesifik menjadi konsultan bisnis. “Pokoknya ingin selalu membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua,” ujarnya.

Disinggung tentang laki – laki spesial dalam kehidupan pribadi, Nabila mengaku dahulu sewaktu duduk dibangku SMP pernah memiliki teman dekat, dan cukup mengenal lebih dalam di samping masing – masing orang tua sudah saling kenal.

Namun,  dikarenakan sang cowok harus mengikuti orang tuanya pindah tugas keuar Kalsel, akhirnya hubungan keduanya kandas. Meski demikian sampai saat ini keduanya tetap saling komunikasi walau lewat internet atau via telepon.

“Saat ini kalau dikatakan belum punya pacar, iya, aku ingin fokus dulu dengan kegiatan modelku,”  ucapnya lagi.

Soal kriteria laki – laki pilihannya, Nabila mengungkapkan, tentu harus mempunyai sifat baik akhlaknya, rajin sholat, dan tinggi badannya, serta setia bertanggung jawab,”  pungkasnya.

Berbagai prestasi yang diraih Nabila di antaranya, juara 1 Putri Pesona, juara 2 lomba Busana Muslim se-Kalsel serta juara 1 Model Jeans se-Kalsel.(yon/sir)

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan ke Nabila Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *