Fakta, minyak goreng di pasaran masih dijual dengan harga mahal. Kenyataan itu juga membuat DPRDProvinsi Kalimantan Selatan mengutuk keras penimbunan minyak goreng oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kutukan keras itu dilontarkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, M Yani Helmi saat menemui puluhan massa Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) Kalsel yang menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Kalsel, Senin (28/3/2022).
“Saya juga mengutuk penimbunan minyak goreng. Sudah seharusnya masalah minyak goreng ini harus bisa dicarikan solusinya melalui pemerintah daerah kita,” tegas Yani Helmi ditengan massa yang dikawal ketat aparat kepolisian siang itu.
Didampingi rekannya Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel, H Suripno Sumas, penegasan Yani Helmi tersebut, menanggapi tuntutan massa FRI Kalsel terkait kelangkaan dan mahalnya minyak goreng, yang disampaikan salah satu orator yang meminta segera diatasi karena menyengsarakan masyarakat.
“Turunkan harga minyak goreng supaya masyarakat bisa membelinya dengan harga terjangkau,” tegasnya.
Sempat video viral beredar bahwa, menteri melakukan wawancara dengan masyarakat menyatakan bahwa harga migor sangat terjangkau.
“Namun yang kami temui di lapangan tidak demikian,” teriak orator.
Atas fakta di atas, selanjutnya, massa FRI juga menuntut untuk memberantas para mafia minyak goreng.
Menurut mereka, terkait mafia minyak goreng ini, diutarakan sendiri Menteri yang berstatement bahwa memang ada campur tangan mafia dalam kasus kelangkaan ini.
Atas itu, Yani Helmi juga mendorong pihak aparat kepolisian untuk menindak para mafia penimbun minyak goreng ini.
Selain aparat, wakil rakyat dari Fraksi Golkar ini menyatakan dalam waktu dekat akan memanggil dinas-dinas terkait untuk segera mencarikan solusi.(yon/sir)