Evaluasi Tahap I Kabupaten Banjar Menuju 100 Smart City

Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Komunikasi, Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kabupaten Banjar menyelenggarakan Rapat Persiapan Evaluasi Tahap I, dalam  program Gerakan Menuju 100 Smart City yang dilaksanakan 26 November 2020.

BANJAR,koranbanjar.net – Acara dibuka Sekda Banjar HM Hilman dan didampingi Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Government Diskominfo Banjar Cornelius Kristiyanto bertempat di Aula Barakat Martapura, Rabu(18/11/2020) pagi.

Sekda Banjar HM Hilman mengatakan, gerakan menuju 100 smart city merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Bersama Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappennas, dan Kantor Staf Kepresidenan.

Gerakan ini bertujuan membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun masterplan smart city.

Agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.

Seluruh SKPD mendukung pelaksanaan evaluasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.

“Untuk kemajuan Kabupaten Banjar, SKPD Kabupaten Banjar harus bisa memberikan kontribusi sesuai sebagaimana peran masing-masing secara maksimal dalam mengupayakan Kabupaten Banjar menuju smart city,” harapnya.

Hilman menjelaskan, target pencapaian menuju Smart City yakni Smart Governance, Smart Branding, Smart Society, Smart Lighting, dan Smart Ekonomi.

Semuanya itu dari perkembangan masterplan tersebut bisa disampaikan dengan data-data fakta dan bukti pada saat evaluasi.

Sementara, Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Government Diskominfo Banjar Cornelius Kristiyanto mengatakan, Kabupaten Banjar merupakan bagian dari 100 Kabupaten Kota yang lolos asessment dalam urutan gerakan menuju 100 Smart City.

Dengan konsekuensi apa yang sudah disepakati sebelumnya dituangkan dalam masa depan smart city dan akan dievaluasi nanti pada 26 November 2020 secara daring.

“Sebelum adanya pandemi Covid-19, evaluasi yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi pernah dilaksanakan di Banyuwangi,” ucapnya.

Seharusnya tahun 2020 ini di Denpasar Bali, akan tetapi mengingat kondisi Covid-19 belum berakhir, maka dari itu evaluasi tahun ini dilaksanakan secara daring.

Kris menambahkan dalam smart city peran masyarakat juga sangat penting, karena smart city tidak harus masalah IT.

Tapi, apa inovasi-inovasi dari masyarakat agar bisa diterapkan dalam rangka kenyamanan hidup bermasyarakat dan bernegara seperti dari segi pelayanan publik, lingkungan, ekonomi dan sebagainya. (kominfobanjar/dya)