Tak Berkategori  

Efektifkah Mencegah Virus Corona Dengan Cairan Disinfektan?

Rekomendasi para ahli menyebutkan mencuci tangan dan membersihkan permukaan yang sering disentuh di rumah, gunakan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

KORANBANJAR.NET – Rekomendasi para ahli menyebutkan mencuci tangan dan membersihakn permukaan yang sering disentuh di rumah, gunakan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona alias Covid-19. Lantas, apakah efektif mencegah virus corona dengan menggunakan cairan disinfektan.

Covid-19 diketahui penyebarannya melalui tetesan air liur tak terlihat, ketika seseorang batuk atau bersin di udara. Tetesan tadi terhirup orang-orang terdekat atau menempel di permukaan benda yang dapat disentuh orang lain, berikutnya terinfeksi ketika mereka menyentuh wajah.

Disinfektan rumah tangga biasa seperti sabun atau larutan pemutih yang diencerkan, dapat menonaktifkan virus corona pada permukaan dalam ruangan.

“Virus Corona adalah virus diselimuti dengan lapisan lemak pelindung. Disinfektan merobek lapisan lemak dan membuat virus melemah dibandingkan virus umum lainnya yang memiliki cangkang protein lebih kuat,” ucap Juan Leon, seorang ilmuwan Kesehatan Lingkungan di Emory University, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.

Menurut jurnal pra-cetak yang diunggah di medRxiv, Covid-19 dapat bertahan di udara selama 3 jam dan bisa 2 sampai 3 hari bila berada pada permukaan stainless steel dan plastik.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Hospital Infection, para ilmuwan menemukan bahwa virus corona terkait yang menyebabkan Severe acute respiratory syndrome (SARS) atau infeksi saluran pernapasan, dapat bertahan hingga 9 hari pada permukaan tidak keropos seperti baja tahan karat atau plastik.

Penemuan terbaru diterbitkan di JAMA Network Open, Covid-19 juga terdeteksi dalam tinja.

Artinya, virus juga dapat disebarkan oleh orang-orang yang tidak mencuci tangan dengan benar, setelah menggunakan kamar mandi maupun toilet.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan tidak ada indikasi penyebaran melalui air minum, kolam renang, atau kolam air panas.

Di Shanghai dan Gwangju, disinfektan paling umum digunakan di luar ruangan adalah larutan natrium hipoklorit yang diencerkan atau pemutih rumah tangga.

Mengutip dari laman suara.com, belum ada kejelasan apakah pemutih dapat menonaktifkan virus corona di luar ruangan dan di udara. Pemutih sendiri akan rusak di bawah sinar ultraviolet (UV).

Di sisi lain, penggunaan disinfektan dapat merugikan, karena berisiko mengalami masalah pernapasan.

Julia Silva Sobolik, seorang mahasiswa pascasarjana di Lab Leon, menyebut bahwa pemutih sangat mengiritasi selaput lendir.

“Orang yang terpapar disinfektan disemprotkan, terutama pekerja yang menyemprotkannya, berisiko mengalami masalah pernapasan, di antara penyakit lainnya,” ucap Sobolik.

Ia mencatat bahwa penelitian Oktober 2019 di JAMA Network Open menemukan bahwa perawat yang secara teratur menggunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan, berisiko lebih tinggi terkena penyakit paru obstruktif kronik.

Siaran televisi di China menyebutkan, Zhang Liubo, seorang ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, memperingatkan bahwa permukaan luar seperti jalan, lapangan, halaman rumput, tidak boleh disemprotkan dengan disinfektan berulang kali karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan harus dihindari.

Juan Leon menegaskan, mengingat cara penularan Covid-19 melalui kontak dari orang ke orang, cara terbaik adalah dengan meminimalkan kontak tersebut.

“Tetap berada di rumah jika Anda sakit, kurangi kontak dekat dengan orang lain, pastikan untuk menutup mulut Anda jika bersin atau batuk, dan cuci tangan secara teratur setidaknya selama 20 detik,” jelas Leon. (suara.com/dya)